Bupati Jember Minta, Pegawai Honorer dan K2 Tidak Terpecah

Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dalam acara Majelis Sholawat, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kamis malam (14/2/2019).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dalam acara Majelis Sholawat, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Kamis malam (14/2/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Acara Majelis Sholawat yang biasa digelar rutin di Pendopo Wahya Wibawa Graha pada setiap Kamis malam (malam Jumat Legi), tidak hanya diisi dengan kegiatan bernuansa keagamaan saja. Tidak jarang, pada acara itu juga diisi dengan penyampaian berbagai program pembangunan dan imbauan kepada masyarakat Kabupaten Jember.

Sebagaimana yang terlihat pada Kamis malam, 14 Pebruari 2019 lalu. Pada kesempatan itu, Bupati Jember, dr. Faida. MMR, mengingatkan Forum Pegawai Honorer dan K2, agar tidak terpecah belah dalam memperjuangkan nasib sesama. “Jangan sampai berebut pengaruh. Juga jangan sampai terpecah belah, sikut sikutan, karena tujuan awal memperjuangkan nasib secara bersama-sama,” imbau Bupati Faida, pada acara Majelis Sholawat itu.

Selain kepada pegawai honorer dan K2, pesan yang nyaris sama juga disampaikan kepada penjaga sekolah. Bupati mengingatkan, dalam hal insentif, hendaknya tidak melakukan pungutan liar maupun memberikan janji palsu kepada penjaga sekolah. Bahlan terkait dengan insentif ini, menurut bupati, telah disusun jadual untuk mengundang pegawai tidak tetap penjaga sekolah.

Kain dari itu dijelaskan juga soal beasiswa mahasiswa. Kata bupati, Pemerintah Kabupaten Jember akan menyurati kampus-kampus yang terdapat mahasiswa penerima beasiswa.

Surat itu untuk menjelaskan, bahwa SPP dari mahasiswa yang menerima beasiswa ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Jember. “Hasil kerja mahasiswa penerima beasiswa dalam mendata para janda miskin telah dikumpulkan di pendopo,” ungkap bupati.

Mengenai asuransi kesehatan bagi guru ngaji, termasuk guru TPA, TPQ dan RA (Raudhatul Athfal), dikatakannya, pemerintah akan menyelesaikannya pada tahun ini.(*).