Agar Cocok dengan Kearifan Lokal, Wisata di Jember Harus Diarahkan ke Religi dan Edukasi

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, bersama jamaah sholawatan dalam acara Jember Bersholawat di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Jumat (12/4/2019) malam
Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, bersama jamaah sholawatan dalam acara Jember Bersholawat di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Jumat (12/4/2019) malam

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kabupaten Jember sebagai sebuah daerah dengan kehidupan masyarakatnya relegius islami, sudau sepatutnyalah memilih sektor wisata apa yang cocok untuk dikembangkan. Itu perlu dilakukan, agar upaya pengembangan wisata tidak berbenturan dengan budaya yang hidup di tengah masyarakat.

Dalam pengembangan sektor wisata, Jember tidak harus meniru daerah atau negara lain yang memang culturnya berbeda jauh dengan Jember. “Karena Jember banyak pondok pesantren,” kata Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, Jumat (12/4/2019) malam

“Ada lebih dari 500 pondok pesantren yang ikut mewarnai kehidupan masyarakat di Kabupaten Jember. Sebagian dari pondok pesantren itu memiliki santri dalam jumlah sangat banyak.

“Jadi kalau mau bikin wisata kayak di luar negeri, tidak cocok,” katanya di hadapan jamaah muslimat yang ikut dalam Jember Bersholawat di Pendopo Wahya Wibawa Graha.

Karena itu, agar cocok dengan kearifan lokal yang hidup di Jember, maka wisata yang cocok untuk dikembangkan haruslah diarahkan ke wisata religi dan edukasi. Wisata religi tersebut telah diinisiasi tahun ini, dengan mengajak warga pelosok desa untuk mengunjungi sejumlah masjid yang menjadi ikon Jember.

Masjid itu diantaranya Masjid Cheng Hoo dan Raudatul Muchlisin di Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates. Serta Masjid Jami’ Al Baitul Amin di tengah kota Jember.

Wisata ini juga mengunjungi makam seorang ulama, yakni KH Muhammad Shiddiq. Letak dari makam ini tak jauh dari Masjid Raudatul Muchlisin, Condro, Jember.

Kegiatan wisata religi inipun dilanjutkan dengan bersholawat bersama yang dikemas dalam Jember Bersholawat di Pendopo Wahya Wibawa Graha. “Kita mengembangkan wisata pendidikan dan wisata religi, dan salah satunya ialah kegiatan malam ini,” jelas bupati.

Pengembangan wisata itu telah tertuang dalam 22 Janji Kerja Bupati – Wakil Bupati, yang tercantum dalam kelompok Jember Kota Berwisata Berbudaya. (*)