Saat Melakukan Pendampingan, Seorang Pejabat Perlu Mengedepankan Pendekatan Hati ke hati.

Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama Anne Avantie, pemateri seminar bertajuk Seminar Dari Hati ke Hati untuk Saling Berbagi Kisah Kasih Bersama UMKM dan Para Pelaku Industri Kreatif, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (2/8/2019).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama Anne Avantie, pemateri seminar bertajuk Seminar Dari Hati ke Hati untuk Saling Berbagi Kisah Kasih Bersama UMKM dan Para Pelaku Industri Kreatif, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (2/8/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kalangan pejabat saat melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha, perlu mengedepankan pendekatan dari hati ke hati. Karena hanya dengan cara seperti ini, peluang keberhasilan akan terbuka.

Pesan ini disampaikan Bupati Jember, dr. Faida. MMR, sebagai kesimpulan dari seminar bertajuk Seminar Dari Hati ke Hati untuk Saling Berbagi Kisah Kasih Bersama UMKM dan Para Pelaku Industri Kreatif, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (2/8/2019).

Pada seminar bertajuk “Seminar Dari Hati ke Hati untuk Saling Berbagi Kisah Kasih Bersama UMKM dan Para Pelaku Industri Kreatif”, Bupati Gaida mengatakan, kehadiran Anne Avantie atau biasa dipanggil Bunda Anne sebagai pemateri, bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jember. Bagi bupati, pengusaha UMKM dan pelaku industri kreatif perlu sharing dan belajar dari orang-orang yang merintis dari bawah, supaya bisa menjadi contoh dan keteladanan, sebagaimana pernah dilakukan Bunda Anne. “Saya senang, karena Bunda Anne mengajak UMKM untuk menggali potensinya,” tuturnya.

Pada kesempatan itu bupati juga menyampaikan, bahwa berbisnis apapun dan sehebat apapun harus tetap menjadi orang baik. “Tidak ada ridho Allah turun kepada kita semua, kecuali perjuangan kita semua dilakukan dengan perasaan cinta,” tutur bupati.

Bupati menjelaskan, pembelajaran yang didapat dari seminar, bagaimana orang tidak berjuang sendiri-sendiri, dan bagaimana orang menjadi diri sendiri, serta bagaimana orang tidak perlu silau dengan kelebihan orang lain. “Tetapi belajar dari realita,” imbuh Bupati.

Bunda Anne sendiri menyampaikan, dalam seminar ini yang di-sharing tentang pembelajaran realita. Yaitu sesuatu hal yang tidak dibuat, karena terjadi. Disini diharapkan seseorang tidak masuk dalam lubang yang sama.

“(Masuk lubang yang sama) itu bisa dihindari ketika kita mempersiapkan diri untuk mengerti dan berproses secara alami, dan proses itu Tuhan akan terlibat,” jelas Bunda Anne.

Bunda Anne juga menyampaikan, bahwa apa yang terjadi adalah sebuah realita kehidupan yang harus dilalui dan ada cara untuk jalan keluarnya. “Hanya, kita mau atau tidak menjalaninya,” ungkapnya.

Dalam berjuang, sebutnya, tidak selalu baik-baik saja, karena pekerjaan pasti naik turun. Tapi, roda usaha terus berputar. Seperti sejarah Anne sendiri selama 30 tahun terakhir.

Bagi Bunda Anne, jatuh bangun memang harus terjadi, karena dengan ini seeorang bisa bijaksana dalam mengambil keputusan dan menjalin hubungan dengan orang lain atau bersinergi. “Personal ini tidak bisa sendiri-sendiri, harus ada kelegaan dalam beragama dan seseorang,” katanya.

Selain itu, Bunda Anne mengaku kehadirannya di Jember karena ingin merasakan secara histori emosional dari hati ke hati dan mengetahui pasti seperti apa pemimpin di Jember.

“Kalau kita dengan pemimpin ini merupakan suatu relasi hubungan emosional, yang itu merupakan sebuah sarana untuk punya kendaraan dengan tujuan yang sama, sederhana tetapi mempunyai arti,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Anne Avantie adalah perancang busana Indonesia yang terkenal melalui berbagai koleksi kebaya hasil karyanya. Kebaya hasil karyanya telah dikenal di skala internasional dan sering dipakai oleh para selebriti Indonesia hingga sejumlah ratu sejagat yang pernah datang ke Indonesia.(*).