Takmir Masjid Sebaiknya Tidak Marah kepada Anak Ketika Berbuat Salah di Dalam Masjid

Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Worshop tentang Penguatan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Takmir Masjid di Kabupaten Jember, di Gedung Graha K-Link, Sumbersari. Sabtu (07/9/2019).
Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Workshop tentang Penguatan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Takmir Masjid di Kabupaten Jember, di Gedung Graha K-Link, Sumbersari. Sabtu (07/9/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Takmir masjid sebaiknya tersenyum dan tidak marah kepada anak-anak ketika berbuat salah di dalam masjid. Karena kemarahan takmir masjid, dikuatirkan bisa berpengaruh pada pola pikir anak-anak.

“Penting mendekati kaum milenial, karena yang melanjutkan kita adalah generasi muda,” kata Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara Workshop tentang Penguatan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Takmir Masjid di Kabupaten Jember, di Gedung Graha K-Link, Sumbersari. Sabtu (07/9/2019).

Takmir masjid lanjut wabup, harus pula mampu menjadikan masjid sebagai tempat yang lebih menarik, sehingga generasi milenial suka berkunjung. “Kita perlu menarik jamaah remaja di tempat kita masing-masing. Betapa hebatnya masjid bila dipenuhi oleh generasi muda,” ungkap Wabup

Untuk itu, masjid harus memiliki sumber daya manusia dalam memanajemen masjid. Takmir pun perlu meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan masjid. “Bagaimana membuat masyarakat senang datang ke masjid di luar aspek pahala, seperti menjaga kebersihan masjid dan kelancaran air di masjid,” kata

Sehingga dengan demikian, masjid di Jember tidak hanya memiliki kemegahan bangunan fisiknya saja. Manajemennya pun bisa dinikmati masyarakat.

Dalam kaitan peningkatan SDM itu, Wabup menilai takmir masjid masih perlu sentuhan dalam rangka memakmurkan masjid. Dalam workshop ini disampaikan wawasan baru dan pengenalan manajemen baru dalam rangka mengangkat peran masjid, dari aspek ibadah dan sosial.

“Takmir hendaknya mengikuti perkembangan yang ada, sehingga bisa tahu apa yang harus dilakukan pada masjid kita,” pesan Wabup Muqit Arief yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Silo ini.

Sekretaris PW DMI Jatim, Drs. H. Suhadi, menyampaikan, peserta worshop terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara PD DMI seluruh Jatim. Suhadi menyampaikan, program prioritas utama PD DMI Jatim yaitu menata perkembangan aliran radikalisme bagi pemuda remaja masjid.

“Maka kami bekerjasama dengan polres dan pemda untuk mengadakan workshop, sehingga remaja bisa dibenahi bersama-sama,” katanya.

Pada tahun 2019, DMI juga punya program memberikan uang kehormatan kepada 11 ribu imam masjid di seluruh Jawa Timur. “Jember mendapat 500 kuota imam masjid. Untuk pencairan, Jember masuk pada tahap kedua,” terangnya.

Ketua PD DMI Kabupaten Jember, Drs. H. Hawari Hamim, M.Pd, menyampaikan bertepatan bulan Muharam, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jember menyelenggarakan workshop untuk mengontrol dari dekat kondisi DMI beserta takmir masjid di Kabupaten Jember.

“Hal ini dalam menjaga eksistensi kemasjidan di Kabupaten Jember, dan sudah saatnya masjid kembali sebagai pusat kegiatan islami,” kata Hawari. (*)