Fasilitas Pendingin Hasil Tangkapan Ikan di Puger Akan Segera Dioperasikan

Pertemuan Wakil Bupati Jember Drs KH Abdul Muqit Arief, dengan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) Innes Rahmania, A.PI, S.Sos, MM, Senin, 23 September 2019.
Pertemuan Wakil Bupati Jember Drs KH Abdul Muqit Arief, dengan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) Innes Rahmania, A.PI, S.Sos, MM, Senin, 23 September 2019.

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Pertemuan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) Innes Rahmania, A.PI, S.Sos, MM, dengan Wakil Bupati Jember Drs KH Abdul Muqit Arief, menghasilkan sebuah komitmen bersama untuk segera mengoperasikan fasilitas pendingin (cold storage) bagi hasil tangkapan laut di Puger, Jember. Kesepakatan itu diputuskan oleh Pemerintah Kabupaten Jember dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin, 23 September 2019.

Sebagai bukti kesungguhan dari komitmen itu, pihak KKP bahkan sudah membuat rencana untuk aksi cold storage. “Alhamdulillah, kita sudah bikin rencana aksi untuk segera operasionalisasi integreted cold storage yang dibangun oleh Kementerian Kelautan Perikanan yang diperuntukkan bagi pemerintah daerah dan masyarakatr di Puger,” ungkap Innes.

Mengenai pengelolaannya, menurut Innes, sampai saat masih belum ada pihak ketiga yang mau mengelola cold storage tersebut. Itu dikarenakan biaya appraisal yang harus@ dikeluarkan oleh KJPP sangat tinggi.

“Ini sudah kita lakukan hitung ulang oleh tim KJPP, untuk bisa mendapatkan angka yang memang cocok dengan pihak pengelola nantinya, jadi sesuailah,” ucapnya.

Setelah penghitungan ulang akan dilakukan beauty contest. Pihaknya akan membawa pihak ketiga untuk menyalakan ulang, meskipun hal itu sebelumnya sudah dilakukan.

“Jadi nanti ada pelatihan, dan pihak ketiganya sudah disepakati. Maka akan ada PAD untuk daerah setempat. Alhamdulillah Wabup mendukung,” ungkapnya

Pihak KKP akan mendampingi program ini, hingga pada Oktober mendatang, sudah bisa beroperasi lagi. “Kami memang menyadari bersama, bahwa kami dari pusat juga berharap program ini membawa manfaat,” tandasnya.

Dikatakan, jika pada musim tertentu, saat musim ikan banyak jika tidak disimpan di suhu tertentu maka akan mengalami pembusukan dan dibuang. “Oleh sebab itu kami bangun cold storage disana. Ikan bisa disimpan. Pada saat tidak musim bisa dijual. Jadi ada pemasukan lebih untuk pemerintah daerah,” tandasnya.

Hanya saja, untuk pengoperasian cold storage di Kecamatan Puger ini, Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief, menyarankan perlu adanya pertimbangan aspek sosial. Sebab, penyediaan fasilitas pendingin ini salah satunya untuk pemberdayaan nelayan.

“Disepakati akan diadakan appraisal ulang, sehingga akan ada titik temu antara pihak ketiga yang akan mengelola. Itu tahap rencananya,” kata Wabup Muqit Arief.

Direncanakan, dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu, rencana tersebut diharapkan sudah matang. “Minggu keempat dari hari ini mungkin sudah bisa dikomunikasikan kepada pihak ketiga,” terang Wabup.

Sebelumnya, appraisal untuk cold storage di Puger sangat tinggi. Ini terjadi karena pihak appraisal hanya melihat dari aspek profit saja. Selain karena harga yang tinggi, appraisal ulang tersebut mempertimbangkan program penyediaan fasilitas tersebut untuk pemberdayaan masyarakat.

“Kita tidak bisa memikirkan aspek profit saja, tetapi juga aspek sosial harus kita pertimbangkan juga,” imbuh Wabup di ruang kerjanya.

Wabup berharap, setelah rencana appraisal ulang itu, aset ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Jika sesuai dengan rencana, maka akan dapat banyak menolong masyarakat.

Penyediaan cold storage itu berdasar diskusi yang telah dilangsungkan bersama masyarakat. Aset ini salah satu jalan keluar dari persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Puger.(*).