Tampil Memukau, Tarian Egrang Ledokombo Menjadi Pembuka Festival Kuliner APKASI

Anak-anak Ledokombo, Jember, memainkan Tarian Egrang dalam pembukaan festival kuliner Asosiasi Pemerintahan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (APKASI), di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (07/11/2019).
Anak-anak Ledokombo, Jember, memainkan Tarian Egrang dalam pembukaan festival kuliner Asosiasi Pemerintahan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (APKASI), di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (07/11/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Tarian Egrang Ledokombo, semakin menunjukkan eksistensinya sebagai kesenian tradisional Jember. Permainan dan Tarian Egrang yang dipopulerkan Komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo, Jember, ini dipercaya untuk tampil
pada pertemuan tahunan Asosiasi Pemerintahan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (APKASI), di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Pada pembukaan festival kuliner APKASI yang berlangsung pada Kamis, 07 November dan berakhir 10 November 2019 itu, penampilan Tarian Egrang Ledokombo, cukup mendapat perhatian dari undangan dan pengunjung yang hadir. Tak kurang, para pejabat dari berbagai penjuru Nusantara serta Ketua APKASI, Abdullah Azwar Anas, yang juga Bupati Banyuwangi, asyik menyaksikan penampilan anak-anak Ledokombo yang memainkan Tarian Egrang.

Tidak hanya egrang yang menjadi pembuka acara tersebut. Para pesohor Jember Fashion Carnaval (JFC) juga tampil memukau pada acara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, serta Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan Robert Christianto.

Sajian yang sangat menarik ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk datang di stand pameran Pemerintah Kabupaten Jember. Suguhan tarian egrang anak-anak Ledokombo dan JFC ini merupakan sinergi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Jember.

Para pengunjung yang datang antusias mencicipi sajian makanan dan jajanan khas Jember. Tak ketinggalan, mereka berswafoto dengan para pesohor JFC.

Sajian jajanan yang disukai pengunjung itu terbuat dari bahan pisang dan ketela pohon. Seperti tape Jember, yang terkenal dengan kelegitannya. “Asli Jember ini, terasa dari rasanya yang manis dan legit. Hm… Enak..enak.. Saya borong ya,” ujar Abdullah Azwar Anas yang datang ke stand pameran Pemkab Jember bersama sejumlah pejabat.

Selain mempunyai jajanan khas berupa Tape dan Suwar suwir, Jember juga menyajikan inovasi kuliner yang semuanya berbahan dasar pisang. Tak tanggung-tanggung, kuliner ini memakai buah batang, hati, dan bonggol pisang.

Stand pameran kuliner Jember mengangkat “Generasi Berencana (Generasi Genre), Generasi Sehat dan Berkualitas”, dengan tetap mengangkat jargon 4C (Coffee, Cigar, Cacao, dan Culture).

Tim pameran Pemkab Jember menggandeng para “eyang-eyang” untuk menyuguhkan kuliner khas jaman dulu yang tak kalah lezatnya dengan kuliner modern, dengan berbasis bahan dasar pisang. Kuliner itu diantaranya Sate Ontong (jantung pisang), keripik kulit pisang, serta Sayur Santan Ares atau sayur bonggol pisang.

Sayur Santan Ares yang terbuat dari akar pisang yang diiris-iris secara lembut dicampur dengan bumbu warisan, yang sering disebut bumbu jangkep. Bumbu ini juga ditambah dengan santan kelapa murni.

Sayur olahan dan kuliner khas jawa yang dipadukan dengan citarasa Madura inilah yang membuat stand pameran menjadi serbuan para pengunjung festival kuliner tersebut.

Tak hanya dalam bentuk sayur dan masakan saja, DP3AKB juga menyajikan citarasa jajanan khas Jember yang berbahan dasar ketela pohon. Jajanan berbahan dasar ketela pohon ini diolah menjadi jajan yang menarik dan cantik untuk dicicipi, seperti kue lapis batik, puding pepaya, dan nasi ketela pohon. (*)