Hikmah Dibalik Pandemi Covid-19, Gotong Royong Meningkat, Waktu Berkumpul Keluarga Lebih Banyak

Pengajian rutin Kamis Malam di Pendopo Wahya Wibawagraha, Kamis (18/06/2020).

Pengajian rutin Kamis Malam di Pendopo Wahya Wibawagraha, Kamis (18/06/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. – Dalam setiap kejadian pastilah ada hikmah yang bisa diambil didalamnya. Tak terkecuali dengan wabah virus corona yang nyaris melumpuhkan semua sektor kehidupan.

Mewabahnya virus yang untuk pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok ini, didalamnya diyakini ada hikmah yang bisa dipetik. Bupati Jember, dr. Faida, MMR, yang hadir pada oengajian itu, mengucap syukur karena bisa kembali bersama untuk bersholawat dan berdoa.

“Situasi pandemi ini memang berat, tetapi banyak hikmahnya,” ungkap Bupati Faida, dalam Pengajian rutin Malam Jum’at Manis di Pendapa Wahya Wibawagraha, Kamis malam (18/06/2020).

Salah satu hikmah yang bisa diambil dari newabahnya Covid-12, adalah munculnya kampung tangguh, meningkatnya gotong royong menjaga kebersihan, dan waktu berkumpul bersama keluarga lebih banyak. “Mungkin kita diingatkan kembali oleh Alloh SWT, untuk pandai menjaga syukur, jaga persaudaraan,” tuturnya.

Gelar pengajian yang rutin dilaksanakan Kamis malam, ini sempat terhenti untuk beberapa saat lamanya, setelah virus corona (Covid-19) mewabah. Kali ini, guna mempertahankan kegiatan keagamaan ini, pengajian digelar dengan pelaksanaan yang dibuat berbeda dari sebelumnya.

Pengajian kali ini dilakukan secara virtual, tidak bertatap muka langsung. Masyarakat bisa mengikutinya secara langsung melalui saluran YouTube dan Facebook milik Pemkab Jember.

“Untuk bisa selamat dari wabah Covid-19 ini perlu kekompakan bersama, tidak ada yang bisa hidup sendiri-sendiri,” tandasnya.

Disampaikan, saat ini kehidupan ditata kembali. Pasar ditata rapih. Begitu pula dengan fasilitas umum sudah bersih. “Orang yang kesusahan banyak yang menjenguk. Orang-orang jadi lebih sayang satu sama lain,” ujarnya.

Karena itu, bupati mengajak semua masyarakat untuk ingat dan kembali bersyukur kepada Allah SWT. “Terkadang kita diberi sehat wal afiat tidak berasa. Diberi kehidupan yang merdeka, tidak berasa. Diberi kehidupan di negeri yang damai, tidak berasa. Dan, ketika diberi ujian semuanya menjadi terasa,” kata bupati.

Sebab itu, hendaknya semua menguatkan doa dan ikhtiar. “Mudah-mudahan Allah segera mengangkat wabah ini, dan kehidupan kembali seperti sediakala,” harapnya.

“Hidup harus tetap berjalan. Ikhtiar harus tetap dilakukan. Tawakal dan berdo’a kepada Allah adalah sesuatu yang tidak bisa digantikan,” tambahnya. (*).