Jember Berjuang Keras untuk Lepas dari Zona Oranye Menuju Zona Kuning dan Hijau

Bupati Jember, dr. Faida, MMR, bersama Rektor Unej, Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng, Kapolres Jember serta Dandim 0824 Jember, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (23/06/2020).
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, bersama Rektor Unej, Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng, Kapolres Jember serta Dandim 0824 Jember, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (23/06/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. – Kabupaten Jember yang saat ini berada pada zona oranye, tengah berupaya keras untuk menekan penularan pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut.

Jember sudah berada di zona oranye, dan sedang berjuang untuk berada di status zona kuning dan hijau,” tutur Bupati Jember, dr. Faida, MMR, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (23/06/2020).

Salah satu upaya yang dilakukan, yakni memberlakukan keharusan bagi peserta test masuk Universitas Jember (Unej) untuk membawa hasil rapid test bagi yang berasal dari luar kota. Ketentuan ini diberlakukan karena semua pihak berharap, seleksi masuk perguruan tinggi tidak menjadi pemicu naiknya kasus Covid-19 di Jember.

“Apabila tes masuk Unej dilakukan di Kabupaten Jember, maka seluruh peserta yang dari luar kota harus membawa hasil rapid test,” kata Bupati Faida.

Pemkab Jember, lanjut bupati, akan membantu Unej dalam pelaksanaan seleksi masuk itu. Langkah ini sekaligus sebagai persiapan untuk menjadikan Unej menjadi Kampus Tangguh Covid-19. “Kami kerjakan bersama-sama dalam waktu cepat,” jelasnya.

Momentum pendaftaran masuk perguruan tinggi itu, akan diikuti kerja ekstra petugas di perbatasan masuk Jember. Petugas harus memastikan peserta seleksi, baik dari luar kota maupun dalam kota terdeteksi semua, agar apabila ada risiko yang tidak terkendali, tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 tidak mengalami kesulitan.

“Kita harus tahu selama di Jember, mereka tinggal dimana, bertemu dengan siapa, kapan mereka masuk dan kapan mereka pulang,” jlentrehnya.

Guna mengenali peserta seleksi sudah ikut penapisan (screening) di perbatasan masuk Jember, mereka akan mendapatkan gelang penanda. Sedang untuk peserta dari Jember sendiri, akan mendapat fasilitas di pos Unej.

Pihak Unej sudah menyiapkan panduan untuk alur dan protokol. Unej juga perlu membuat video tutorial protokol kesehatan, karena itu menjadi satu syarat untuk keluarnya rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.

“Ini akan menjadi hal baik, karena sekaligus kita akan membantu pedagang kaki lima. Kita akan tata bersama-sama menjadi PKL Tangguh,” ungkapnya.

Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng., menyampaikan, kampus Universitas Jember harus berkordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 di Kabupaten Jember untuk pelaksanaan seleksi itu.

Peserta yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Universitas Jember tidak hanya dari dalam kota. Ada yang dari luar kota, bahkan dari luar provinsi.

“Kami sudah sampaikan ada 12 ribu peserta yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Unej. Sebelas ribu dari Jawa timur, sisanya dari luar Jawa timur,” terangnya. Universitas Jember sudah menyiapakan peraturan ujian tes masuk.

Menurut rektor, tes sekarang jauh lebih ringkas dari tes sebelumya. Dalam satu hari bisa melakukan empat sesi. Pelaksanaan tes di setiap ruang, masing masing dikurangi 80 persen, sehingga tetap jaga jarak.

“Bisa jadi peserta nanti akan diberikan sarung tangan plastik, sehingga mereka tidak menyentuh secara langsung keyboard dan mouse,” jelasnya. Sebelum masuk ruangan, seluruh peserta tes harus cuci tangan dan menggunakan masker. (*)