Pesan Bupati Jember kepada Napi Perempuan: “Semua Orang Punya Masa Lalu, dan Semua Punya Masa Depan”

Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat mengunjungi warga binaan perempuan di Lapas Kelas IIA Jember, Jumat (28/08/2020).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat mengunjungi warga binaan perempuan di Lapas Kelas IIA Jember, Jumat (28/08/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Bupati Jember, dr. Faida. MMR, tak kuasa menahan rasa sedih dan haru saat melihat kaum sesamanya (perempuan), mendekam dalam penjara. Diantara perempuan warga binaan itu bahkan ada yang masih harus menyelesaikan masa tahanannya hingga tujuh tahun.

Sanksi hukum atas kesalahan yang dilakukan perempuan tersebut memang harus dijalani, kendati itu merupakan beban yang sangat berat. Namun begitu Bupati Faida tetap berusaha memberikan semangat kepada mereka.

Kepada mereka bupati mengatakan, masa itu merupakan waktu yang sangat berharga, yang bisa diisi dengan hal bermanfaat. Karena itu, sekalipun ada di dalam Lapas, sebisa mungkin waktu yang ada dimanfaatkan dengan baik.

Lapas juga bisa menjadi tempat yang produktif untuk membantu ekonomi sendiri dan keluarga. Semua perempuan warga binaan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi warga yang bermanfaat dan berprestasi.

“Ikuti tata tertibnya. Jadikan hal ini pelajaran yang berharga. Semua orang punya masa lalu, dan semua punya masa depan,” pesan Bupati Faida, saat meninjau pelatihan menjahit bagi perempuan warga binaan lapas, Jumat (28/08/2020).

Bupati sangat mendukung pemberdayaan narapidana perempuan yang dilakukan di Lapas Kelas II A Jember. Malahan perempuan narapidana yang telah terampil menjahit mendapatkan bantuan mesin jahit dan mesin obras.

Ada empat perempuan yang beruntung. “Kami serahkan bantuan kepada perempuan warga binaan yang bisa menjahit, yang sudah dilatih sangat baik,” tutur bupati.

Bupati Faida berada di Lapas kelas IIA Jember selain meninjau pelatihan menjahit bagi perempuan warga binaan, juga untuk memberikan bantuan kepada warga binaan yang mengikuti program asimilasi. Alat-alat yang diberikan itu untuk pribadi penerima bantuan dan bisa dibawa pulang ketika sudah bebas nanti.

Bantuan itu tidak berhenti hanya kepada empat perempuan itu saja. Bupati Faida menyatakan akan terus mendukung semua perempuan yang memiliki keahlian.

“Tidak menutup kemungkinan, akan ada bantuan tahap berikutnya bagi yang sudah mahir,” imbuh bupati perempuan pertama di Jember ini.

Sebelumnya, saat penyerahan remisi peringatan HUT ke-75 RI, Senin, 17 Agustus 2020, bupati tertarik dengan keahlian perempuan warga binaan lapas, hingga tergerak untuk memberikan bantuan.

Kala itu juga langsung memesan seribu masker kepada perempuan warga binaan yang telah terampil menjahit. Masker itu untuk dibagikan ke masyarakat. “Mengimbangi semangat warga binaan lapas,” imbuhnya.

Hasil kerja warga binaan itu sangat membantu tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Jember. Pemkab Jember pun sudah menerima 1.000 masker yang sudah dipesan itu. “Beberapa sangat mahir. Satu hari bisa memproduksi seratus masker,” ungkapnya.

Setelah berhasil menyelesaikan orderan itu, perempuan warga binaan mendapat tantangan lagi, yakni membuat masker sebanyak 5.000 buah. “Untuk memenuhi target kebutuhan masyarakat Jember, maka kami menambah 5.000 orderan masker, yang disanggupi dalam beberapa hari,” tutur Bupati Faida usai meninjau pelatihan menjahit. (*).