Sambut Baik Rencana Pemkab Jember, GM KBM Ecotourism Perhutani Surabaya Sarankan Tiket Masuk Papuma – Watu Ulo Jadi Satu

Bupati Jember, Hendy Siswanto, dalam acara audiensi bersama General Manager (GM) Perhutani Surabaya di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (17/09/2021).

Jember.LONTARNEWS.COM. Keinginan kuat Bupati Jember, Hendy Siswanto, untuk meningkatkan pendapat asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata, kian terlihat dari upaya yang dilakukan. Salah satunya bisa dilihat dari keinginannya untuk menjalin kerjasama dengan perhutani.

Bupati melihat, potensi wisata yang dimiliki dan dikelola Perhutani, bisa dikolaborasikan dengan Pemkab Jember. Potensi wisata yang dimaksud, baik yang berada di pesisir laut selatan maupun kawasan pegunungan.

Bacaan Lainnya

Seperti Pantai Watu Ulo dan Papuma (Pasir Putih Malikan), yang selama ini berjalan sendiri-sendiri, apabila dikelola bersama, akan menjadi potensi wisata yang sangat menjanjikan. “Kami ingin kita kerjasama, kami ingin diberi hak pengelolaan berbagai potensi wisata milik Perhutani, jadi bukan hanya Papuma nanti, tapi juga seperti air terjun bidadari, semua,” kata Bupati Jember, Hendy Siswanto, dalam acara audiensi bersama General Manager (GM) Perhutani Surabaya di Pendopo Wahya Wibawagraha, Jumat (17/09/2021).

Keinginan untuk ikut mengelola potensi wisata milik perhutani ini, diharapkan tidak hanya bisa mendongkrak PAD, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat bisa terlibat dalam pengelolaan wisata lewat peluang kerja dan usaha yang tersedia.

“Kita targetkan minggu depan sudah bisa teken kerjasama Pemkab Jember dengan Perhutani,” harapnya.

Atas keinginan Pemkab Jember ini, GM KBM Ecotourism Perhutani Surabaya, Berthus Sudarmeidi, mengaku, pada dasarnya pihak perhutani sudah sejak lama berharap adanya pembicaraan dengan Pemkab Jember. “Kami menyambut baik apa yang bapak bupati sampaikan barusan, seperti apa bentuk kerjasamanya, dan ini sudah lama kami tunggu kolaborasi ini,” ungkap Berthus.

Khusus mengenai Papuma dan Watu Ulo, Berthus menyarankan agar tiket keduanya dijadikan satu dengan memaksimalkan potensi yang ada. “Mungkin di antara Papuma dan Watu Ulo itu kan ada lahan yang nganggur itu, itu bisa dijadikan semacam public resortnya, kami menyarankan untuk satu tiket saja Papuma dan Watu Ulo,” ujar Berthus. (dna)

Pos terkait