Banjir Sungai di Desa Darungan, Wakil Ketua DPRD Jember Sumbang Biaya Perbaikan Jembatan yang Hanyut Terbawa Arus

Banjir yang terjadi di Desa Darungan, Kecamatan Tanggul, Jember, hari Selasa, 25 Oktober 2022 lalu, mengakibatkan satu jembatan runtuh dan satu jembatan lagi hanyut. Tampak gambar, jembatan yang menghubungkan Dusun Plalangan dan Dusun Jumbatan, Desa Darungan, runtuh akibat diterjang banjir.

Jember.LONTARNEWS.COM. Banjir sungai Darungan di Kecamatan Tanggul, yang menghanyutkan dua jembatan, mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Jember, Deddy Dwi Setyawan. Putusnya dua jembatan yang menjadi akses utama masyarakat setempat dalam menjalankan rutinitas keseharian itu, menurut Deddy butuh penanganan segera.

Karena jika tidak, masyarakat bahkan juga siswa akan banyak menghadapi kesulitan untuk menjalankan aktifitas kesehariannya. “Selain masyarakat akan kesulitan menjalankan aktifitasnya, siswa juga tidak bisa ke sekolah, karena jembatannya putus,” ujar Deddy, saat ditemui di Kantor Desa Darungan, Tanggul, dalam kunjungannya ke desa tersebut, Kamis (27/10/2022).

Bacaan Lainnya

Deddy melihat, dari dua jembatan yang putus akibat terbawa arus banjir di desa Darungan tersebut, jembatan penghubung yang menjadi akses utama siswa SD Islam Darun Najjah, perbaikannya harus disegerakan. “Kalau jembatan besar itu sudah ditangani Dinas Bina Marga, tinggal jembatan kecil yang menjadi akses utama anak-anak dari Dusun Sumber Bulus untuk bersekolah, itu yang butuh penanganan segera,” kata Deddy, yang diikuti dengan penyerahan sumbangan berupa uang tunai untuk perbaikan jembatan kepada Kepala Desa Darungan, H Arafit alias H Syukron.

Harapan Deddy ini diamini Kades H Syukron, bahwa penyegeraan perbaikan jembatan penghubung, sekalipun dari bambu, tidak bisa ditunda-tunda. Mengingat jembatan kecil yang menghubungkan dusun Sumber Bulus dan padukuhan Karang Sengon, itu merupakan akses utama siswa untuk bersekolah, bahkan juga masyarakat dalam menjalankan aktifitas keseharian.

“Memang ada jalan lain yang bisa digunakan siswa, tapi harus mutar sampai sejauh kurang lebih lima sampai enam kilometer,” papar H Syukron.

Kepala SD Islam Darun Najjah, Winti Isnaeni, menambahkan, putusnya jembatan penghubung yang biasa digunakan anak didiknya untuk bersekolah, ini menjadi persoalan tersendiri bagi pihak sekolah. Betapa tidak, karena akibat dari putusnya jembatan tersebut, anak didiknya banyak yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya.

Bahkan pada hari pertama pascaputusnya jembatan, menurut Winti, tidak ada siswa yang masuk sekolah. Kondisi yang seperti ini kalau tidak segera mendapat penanganan, dikhawatirkan akan berdampak pada proses belajar mengajar secara keseluruhan.

“Di sekolah ini ada SD dan TK. Makanya kalau jembatan itu tidak segera diperbaiki, jelas akan berdampak pada aktifitas pembelajaran. Kasihan anak-anak itu, mereka tidak bisa belajar,” ungkap Winti

Selain berharap dilakukan penyegeraan perbaikan, Winti juga berkeinginan, jembatan yang menjadi penghubung dua dusun tersebut bisa dibangun permanen. “Jembatan ini awalnya dibuat dari semen. Tapi saat terjadi banjir bandang awal tahun 2006 lalu, jembatan ini hanyut terbawa arus. Saya bersama masyarakat sudah dua kali memperbaiki jembatan ini,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hanyutnya jembatan di Desa Darungan ini akibat dari tingginya curah hujan yang terjadi pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 lalu. Meningkatnya debit air di Sungai Darungan akibat tingginya curah hujan ini menyebabkan dua jembatan yang ada di desa tersebut hanyut terbawa arus.

Jembatan pertama yang putus merupakan jalan penghubung Dusun Plalangan dan Dusun Jumbatan, Desa Darungan. Penangan jembatan ini untuk sementara dilakukan dengan cara membentangkan balok besi yang dipinjam dari PG Semboro.

Sedang jembatan kedua yang juga hanyut terbawa arus banjir, perbaikannya dilakukan dengan cara gotong royong. Wakil Ketua DPRD Jember, Deddy Dwi Setyawan, yang berkesempatan mengunjungi desa tersebut turut memberikan sumbangan biaya untuk perbaikan jembatan tersebut. (john).

Pos terkait