Wartawan Harus Banyak Belajar dan Membaca

Gelar acara Ngopi (Ngobrol Pintar dan Inspirtaif) Bareng yang dihelat Sekber Wartawan Indonesia (SWI) dengan narasumber Lahyanto Nadie, Penguji Kompetensi Wartawan di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), diakhiri pemberian dua buah buku kepada Waketum SWI Ali Nasrullah. Dua buku terbitan LPDS dari Lahyanto Nadie, itu berjudul "Saya Wartawan Kompeten Petunjuk Praktis UKW Berwawasan Kebaruan" dan "Pedoman Uji Kompetensi Wartawan Penerapan Standar Kompetensi Wartawan".

Jakarta.LONTARNEWS.COM. Menjadi wartawan profesional tidaklah bisa dicapai dengan cara instan, tapi harus melalui proses bekerja dan belajar. Proses ini akan dilalui sejak awal direkrut menjadi wartawan sampai mencapai kedudukan tertinggi di ruang redaksi dari suatu media.

“Jadi, sebagai wartawan teruslah menulis dan banyak membaca untuk menambah literasi. Gunakan bahasa yang efektif dalam menulis berita.” pesan Lahyanto Nadie, Penguji Kompetensi Wartawan di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) pada acara Ngopi (Ngobrol Pintar dan Inspiratif) Bareng, di kantor DPP SWI, Jalan Indramayu 117, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (10/02/2023).

Bacaan Lainnya

Pada acara diskusi dengan tema “Meningkatkan Profesionalisme Wartawan” itu dijelaskan, bahwa wartawan adalah sosok yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik yang dikenal dengan ‘6 M’. “Mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan. Baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, data, dan grafik maupun bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, elektronik, digital, dan segala jenis saluran lainnya.” papar Lahyanto.

Pos terkait