Cerita Rakyat Jawa Timur, Joko Sambang Pendekar Gunung Gangsir (Bagian-1)

Lukisaan Joko Sambang dalam suatu pertarungan (Ilustrasi)

LONTARNEWS.COM. Legenda Joko Sambang merupakan kisah perlawanan rakyat terhadap kesewenangan pemerintah Hindia Belanda terhadap pribumi.

Ada banyak versi tentang cerita kepahlawanan Joko Sambang. Sebagian menyebut Joko Sambang berasal dari Desa Gunung Gangsir, Beji, Pasuruan.

Bacaan Lainnya

Dan sebagian lainnya mengatakan, Joko Sambang berasal dari Mojokerto, atau bahkan Jombang.

Tokoh sentral dalam kisah perjuangan melawan kesewenangan Belanda, ini adalah Joko Sambang.

Di era tahun 1970an, cerita ini sangat populer dan sering dimainkan di panggung kesenian ludruk, utamanya di daerah Jawa Timur.

Dalam versi Ludruk RRI Surabaya, Joko Sambang dikisahkan sebagai anak tunggal dari Lurah Bintoro dan seorang ibu bernama Sutinah, di Desa Gunung Gangsir, Beji, Pasuruan.

Ayah Joko Sambang, Lurah Bintoro, dikenal sebagai pembela rakyat. Bersama sekdes atau Cariknya yang bernama Wicaksono, Lurah Bintoro kerap melawan kebijakan pemerintahan Belanda yang dianggap sangat merugikan dan memberatkan rakyat.

Joko Sambang sebagai tokoh pemuda, memiliki karakter dan jiwa yang tidak berbeda jauh dari bapaknya, Lurah Bintoro.

Lurah Bintoro dikenal sangat membenci Belanda, karena kerap melakukan tindakan kekerasan, pemaksaan, dan penindasan terhadap rakyat.

Salah satu bukti kepeduliannya terhadap nasib rakyat, Lurah Bintoro bersama Carik Wicaksono dan Joko Sambang, tanpa rasa takut membebaskan rakyat dari kerja paksa yang dijalanlan Belanda untuk membuat jembatan Sungai Porong.

Mereka bahkan tanpa rasa segan membantai siapa saja yang dianggap pro dan membantu Belanda.

Pos terkait