LONTARNEWS.COM. I. Jember – Buah kurma yang dikenal sebagai tumbuhan padang pasir (Timur Tengah), ternyata bisa dibudidayakan dengan baik di Indonesia. Ini terbukti, dengan perawatan intensif, tanaman kurma yang ditanam di pelataran masjid Radhatul Muchlisin, Condro, Kecamatan Kaliwates, Jember, bisa berbuah dengan baik.
Buah pertama pohon kurma di pelataran masjid Raudhatul Muchlisin, Condro, Kaliwates, ini diharapkan disusul pohon kurma lain yang ditanam di lokasi yang sama.
Tidak kurang dari 20 pohon kurma yang ditanam di pelataran masjid Radhatul Muchlisin, diharapkan bisa berbuah sempurna.
Berbuahnya pohon kurma di halaman masjid ini, menurut Mursyid, yang menanam dan merawat pohon kurma, karena sejak awal memang dirawat dengan baik. “Ya jelas dipupuklah,” ujar Mursyid.
Proses berbuah, mulai masa polinasi (penyerbukan) hingga memasuki masa panen atau tamar (masak,red), membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. “Ini memang sudah waktunya panen, karena sudah masuk masa tamar,” jelasnya.
Pohon kurma yang ditanam di pelataran masjid Raudhatul Muchlisin, berjenis Deglet Noor (kurma dari cahaya). Jenis kurma ini memiliki tekstur semi kering, rasanya manis dan lembut serta khas.
Ukuran kurma jenis deglet noor ini, mulai dari sedang hingga besar. Kulit buah kurma deglet noor yang berwarna kuning, akan berubah menjadi coklat tua ketika sudah matang.
Kurma deglet noor sangat baik untuk digunakan sebagai bahan masakan. Kurma jenis ini biasanya matang pada akhir musim.(*).