Event olahraga massal tahunan yang sudah menjadi icon Kabupaten Jember, ini sempat berduka cita, setelah salah satu pesertanya meninggal dunia saat menempuh perjalanan gerak jalan.
Peristiwa duka yang membuat heboh masyarakat Jember itu terjadi setelah tiga tahun sejak pertama kegiatan bernuansa olahraga dan hiburan tersebut digelar.
Peserta Tajemtra yang meninggal waktu itu, bernama Mahmudi, pelajar kelas dua (kelas 11) dari STM Negeri Jember. Menurut H Saehan Mabrur, Mahmudi, meninggal saat mengikuti gerak jalan Tajemtra.
Siswa kelas dua (kelas 11) STM Negeri Jember itu meninggal diduga akibat kelelahan dan tidak mampu menempuh perjalanan jauh.
Mahmudi mulai terlihat kelelahan dan tidak mampu melanjutkan perjalanannya setelah memasuki daerah Rambipuji.
Mahmudi sempat mendapat pertolongan ketika kondisinya sudah telihat mengalami kelelahan berat. Dia meninggal dalam perjalanan saat dilarikan ke rumah sakit.
“Peristiwa itu terjadi pada tahun 1975, tiga tahun sejak pertama tajem dilaksanakan, atau tahun 1975,” terang H Saehan Mabrur, yang ketika peristiwa itu terjadi juga menjadi peserta Tajemtra dari STM Negeri Jember.
Meninggalnya Mahmudi sebagai peserta gerak jalan Tanggul-Jember, 30 kilometer, tahun 1975, menginspirasi pihak penyelenggara, yakni Pemerintah Kabupaten Jember, untuk mengabadikan nama Mahmudi sebagai nama Piala Tajemtra.