Di masa lalu, jumlah peserta beregu yang mengikuti tajemtra cukup banyak, sedangkan peserta perorangan tidak seberapa, karena ada batasan usia, tidak boleh di bawah 40 tahun.
Pada era 1970 sampai 1990an, seluruh instansi pemerintah bisa dipastikan akan mengikutsertakan anggotanya dalam kegiatan Tajem.
Tak terkecuali dengan desa. Waktu itu setiap desa wajib membentuk regu untuk gerak jalan tajem, setidaknya 2 atau 3 regu.
Peserta tajem beregu dari desa biasanya berasal dari unsur Hansip, Ibu-ibu (kader PKK), dan kalangan pemuda.
Keterlibatan hampir semua elemen masyarakat dalam kegiatan gerak jalan inilah yang menjadikan peserta Tajemtra kala itu begitu banyak
Sedemikian banyaknya peserta tajem kala itu, sampai – sampai peserta terakhirnya baru memasuki finish pada sekira waktu subuh atau pukul 05.00. (*).