Ancaman terjadinya penggerusan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ejawantah kepribadian bangsa Indonesia sudah sedemikan kuat.
“Perda ini sangat penting, karena perkembangan teknologi informasi yang semakin terbuka. Pemberian pemahaman Pancasila dan Wawasan Kebangsaan penting untuk menghadang atau setidaknya menghambat laju transformasi budaya asing yang bisa melemahkan nilai-nilai kebangsaan,” paparnya.
Pernyataan yang nyaris senada juga disampaikan H Marsuki AG, SE. Narasumber dari acara sosper raperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan tersebut menjelaskan, bahwa pemberian pemahaman terkait Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, tidak hanya sekadar penting, tapi juga menjadi keharusan.
Pancasila sebagai dasar negara sekaligus way of life (pandangan hidup) bangsa Indonesia, harus benar-benar dipahami dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jadi perda ini sangat penting buat kita sebagai anak bangsa. Karena secara historis Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur kehidupan bangsa Indonesia. Jadi kesimpulannya, Pancasila adalah Kita, Kita adalah Pancasila,” papar H Marsuki.
Selain harus memahami apa itu Pancasila, setiap pribadi anak bangsa, kata Marsuki, juga berkewajiban memahami wawasan kebangsaan.
Karena dengan mengerti dan memahami tentang cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya, maka rasa cinta kebangsaan atas diri pribadi dari setiap anak bangsa akan tumbuh dengan sendirinya.
Ujungnya, rasa cinta terhadap tanah air dan bangsanya tidak akan mudah goyah. Juga tidak akan pernah terbersit untuk menjual negaranya yang kaya sumber alam ini kepada pihak lain.
“Negeri kita ini kaya, jangan sampai kekayaan itu dinikmati orang lain. Kekayaan negeri ini untuk kemakmuran kita semua, jangan sampai hanya dinikmati segelintir orang,” tegas Marsuki yang tokoh petani sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Jember itu.(*).