Sebagian besar orang Romawi tidak bisa mencuci pakaiannya sendiri di rumahnya, sekalipun mereka ingin melakukannya.
Orang Romawi kuno yang ingin mencuci pakaiannya selalu membawanya ke fullonica atau penatu. Di tempat cuci pakaian ini mereka membayar tukang cuci yang membersihkan pakaiannya.
Penyebab orang Romawi tidak bisa mencuci pakaiannya sendiri, karena mereka tinggal di gedung apartemen (insula), yang umumnya gelap, berventilasi buruk, serta tidak tersedia air yang bisa digunakan untuk mencuci.
Saluran air yang menuju ke kota, bukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk, tapi diperuntukkan bagi air mancur umum, kolam, pusat ekonomi, dan pemandian yang ada di kota.
Sebab itu, setiap orang yang tinggal di kota harus membawa sendiri pakaiannya ke tempat khusus atau penatu untuk dicuci
Penatu di zaman Romawi, selain mencuci, juga melayani pekerjaan lain. Misalnya mewarnai tunik, jubah dan toga, melipat stola wanita yang sudah menikah, atau membuat pakaian menjadi tahan air.
Mengenai air kencing atau urine manusia maupun hewan yang digunakan sebagai detergen untuk membersihkan pakaian, diperoleh dari pot yang ada di sepanjang jalan kota Pompeii.
Pot di pinggir jalan itu berisi urine yang dikumpulkan dari toilet atau urinoar umum yang banyak terdapat di dalam kota Pompeii.
Detergen dari urine hewan atau manusia merupakan unsur terpenting dalam proses penyucian pakaian, karena memiliki kualitas sebagai bahan pemutih alami.
Penatu ini beroperasi setiap hari dalam sepanjang tahun, kecuali selama festival-festival tertentu. (*).