Tersebutlah suatu kisah, seorang gadis dari keluarga kaya, ingin ikut mengenyam pendidikan seperti anak laki-laki di kala itu.
Keinginan ini tumbuh, karena ketika itu hanya kalangan laki-laki yang bisa mengikuti proses belajar di lembaga pendidikan.
Gadis ini kemudian mencari cara agar bisa mengikuti proses belajar di sekolah seperti kawan-kawannya dari kalangan laki-laki.
Gadis inipun menempuh jalan dengan cara merubah penampilannya dari biasanya sebagai seorang wanita menjadi laki-laki.
Gadis bernama Eng Tai dalam bahasa Mandarin disebut Zhu Yingtai itu, membujuk ayahnya agar membolehkan dirinya belajar ke Hangzhou, seperti anak laki-laki sebayanya.
Setelah mendapat izin dari ayahnya, Eng Tai kemudian menyamar sebagai seorang laki-laki dan berangkat ke tempat belajar.
Setelah menjalani proses belajar di sekolah, Eng Tai bertemu dengah seorang sarjana bernama Sampek yang dalam bahasa Mandarin disebut Liang Shanbo.
Dua anak manusia yang sebenarnya berlainan jenis kelamin inipun kemudian menjalin pertemanan hingga sangat akrab.
Selama tiga tahun mereka belajar bersama, semua berjalan biasa-biasa saja, tanpa ada ganjalan yang menghalangi hubungan pertemanan mereka.