Sedang Prabu Mayang Kusuma, setelah mengetahui Dewi Nagasari dalam ancaman Prabu Nila Taksaka, segera berupaya untuk memberikan pertolongan.
Lalu disembunyikanlah Dewi Nagasari di dalam goa. Setelah Dewi Nagasari bersembunyi di dalam goa, Prabu Mayang Kusuma lalu menghadang Nila Taksara agar tidak mendekati goa dan mengetahui tempat persembunyian Dewi Nagasari.
Upaya yang dilakukan Mayang Kusuma ternyata menimbulkan kecurigaan dari Nila Saksaka, yang kemudian berlanjut ke perselisihan.
Hingga akhirnya kedua laki-laki yang sama-sama raja itu saling mengeluarkan kemampuannya dan adu kesaktian.
Awalnya, kesaktian yang dimiliki Nila Saksaka jauh di atas kemampuan Prabu Mayang Kusuma. Sebab itu Mayang Kusuma berusaha lari dan menghindar dari pertikaian dengan Nila Saksaka.
Namun setelah mendapat bantuan dari Ki Seger Gunung Putih, semangat Mayang Kusuma untuk adu kesaktian dengan Prabu Nila Saksaka kembali membara.
Dengan berbekal dua pusaka yang diperolehnya dari Ki Seger Gunung Putih, Prabu Mayang Kusuma bersiap-siap untul kembali bertarung melawan Raja Nusa Barong, Prabu Nila Saksaka.
Namun tanpa diduga, ketika Prabu Nila Taksaka melihat Mayang Kusuma membawa dua pusaka yang didapat dari Ki Seger, hati Raja Nusa Barong itu mulai kecut.
Prabu Nila Taksaka, Raja Nusa Barong, akhirnya menghindar dari pertikaian melawan Prabu Mayang Kusuma.
Dia lebih memilih mundur guna meminta bantuan kepada Ki Seger Gunung Putih. Benar saja, setelah mendapat kesaktian dari Ki Seger, Prabu Nila Saksaka lalu mengubah dirinya menjadi Ular Raksasa dan berusaha melarikan diri ke laut dengan maksud kembali ke Nusa Barong.