Pompeii, Kota Maksiat Zaman Romawi Musnah Hanya Dalam Hitungan Menit

Dari daily mail, diperkirakan setidaknya ada 35 rumah bordil yang menjalankan praktik prostitusi di wilayah Pompeii.

Jumlah rumah bordil tersebut tergolong banyak, mengingat luas wilayah kota Pompeii hanya 12 kilometer persegi dengan tingkat populasi sekitar 15.000 orang.

Di kota ini juga banyak ditemukan bangunan dengan hiasan relief berupa penggambaran seks yang gamblang. Bahkan, untuk menuju rumah bordil, di jalanan Pompeii diberi petunjuk arah berupa pahatan phallus atau bentuk kelamin laki-laki.

Simbol tersebut dipasang untuk mengarahkan orang asing yang mungkin dalam kondisi mabuk berat atau tidak bisa berbicara bahasa lokal.

Praktik prostitusi biasanya dilakukan oleh para budak, yang memasang tarif sangat murah. Dengan membayar setara harga seperempat gelas anggur, setiap laki-laki yang datang ke Pompeii sudah bisa memesan pelacur.

Adanya temuan grafiti yang menunjukkan homoseksualitas dan pemerkosaan anak di kota itu dianggap hal biasa semakin menguatkan julukan bagi Pompeii sebagai kota maksiat.

Bencana dahsyat hingga meluluhlantakkan segala yang ada dan menewaskan ribuan orang hanya dalam hitungan menit ini juga sudah dikabarkan Al Quran.

Musnahnya Kota Pompeii banyak yang mengaitkan dengan bencana yang ditimpakan kepada penduduk Sodom pada zaman Nabi Luth. Bencana di Sodom maupun Pompeii dianggap sebagai azab lantaran perilaku penduduknya yang banyak melakukan maksiat. Wallahu a’lam bishawab.(*)