Jember.LONTARNEWS.COM. Terpilihnya pasangan calon Hendy Siswanto dan KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember pada pilkada Jember 2020 lalu, memberikan banyak harapan kepada masyarakat. Satu diantaranya adalah pemberian perhatian terhadap lembaga pendidikan di bawah Kementrian Agama yang selama ini tidak pernah dilakukan Pemkab Jember.
Selama ini, persoalan yang kerap dihadapi lembaga pendidikan di bawah kemenag (madrasah) berkisar pada ketersediaan sarana pendukung untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Sarana gedung yang digunakan madrasah untuk KBM sebagian besar jauh dari memadai.
“Persoalan yang dihadapi lembaga madrasah biasanya banyak berkisar pada masalah pisik. Seperti misalnya sarana penunjang belajar, tertinggal jauh dibanding sekolah umum. Madrasah merasa dianaktirikan,” ungkap Darmani, Guru MTs Negeri 07, dalam acara ta’aruf yang dihadiri Camat Umbulsari, Ketua DPD Partai NasDem, H Marsuki AG dan jajarannya serta anggota DPRD Jatim, Deni Prasetya, di Fish Resto, Sabtu (07/02/2021).
Kondisi yang seperti ini, menurut Darmani, haruslah menjadi perhatian Pemkab Jember, utamanya Bupati dan Wakil Bupati Jember yang baru. Karena dengan kondisi yang sangat tidak mendukung, praktis upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, akan banyak menghadapi hambatan.
“Madrosah itu gak pernah diberi suntikan dana dari kabupaten. Dana pun, ya dari BOS pusat, itu biasa dari pemerintah. Sedangkan masyarakat menilai, kami sama dengan SMP atau sekolah yang lain. SD dan SMP oleh kabupaten diberi bantuan berupa program tambahan pisik, rehab dan seterusnya, sedangkan kami tidak pernah sama sekali,” papar Darmani.
Pernyataan yang nyaris sama juga disampaikan Kepala MTs Negeri 07, Nur Aliyah. Bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas KBM di lembaga pendidikan yang dipimpinnya kerap dihadapkan pada persoalan terbatasnya dukungan yang dibutuhkan. Baik mengenai ketersediaan anggaran maupun dukungan dalam bentuk lain.
Oleh karenanya, melalui ta’aruf dengan sejumlah tokoh yang digelarnya, Nur Aliyah berharap, ada dukungan dalam pelaksanaan program yang sudah dicanangkan.
“Harapan kami sebagai Kepala MTs Negeri 07 Jember, lewat acara ta’aruf ini, semua stakeholder, baik dari partai politik seperti NasDem, camat, pemerintah desa, tokoh dan semua elemen masyarakat bisa memberikan suport dan dukungan terhadap program yang kami rencanakan,” harapya.
Soal adanya keterbatasan sarana penunjang untuk proses KBM di lembaga madrasah ini, juga dikeluhkan pengawas pendidikan dari Kemenag, Yasin Yusuf. Masalah seperti itu, menurut Yasin, sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Namun sejauh itu, tidak pernah ada upaya dari pemerintah kabupaten untuk melakukan perbaikan.
Oleh karenanya, dengan terpilihnya H Hendy Siswanto dan Gus Firjaun sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember, diharapkan ada perubahan kebijakan terhadap keberadaan lembaga pendidikan di bawah kemenag. Pemkab Jember diharapkan memberi perhatian yang cukup terhadap madrasah.
“Kita berharap pemerintahan Jember yang baru memberi perhatian kepada madrasah. Paling tidak ada anggaran untuk sekolah yang di bawah naungan Kementrian Agama. Mungkin kalau di tingkat negeri (madrasah,red), agak lumayan, tapi untuk yang swasta berat,” tambah Yasin Yusuf. (*).