Jember.LONTARNEWS.COM. Keinginan besar tertanam dalam semangat Bupati Jember, Hendy Siswanto. Hendy berkeinginan, petani yang selama ini hanya bisa menjual gabah kepada pedagang atau tengkulak, ke depan akan diarahkan agar menjual beras hasil produksi budidaya pertaniannya.
Dan untuk tujuan itu, Pemkab Jember akan memberikan edukasi. “Kami diskusikan bersama bagaimana petani ini bisa bertani dengan biaya terjangkau dan menjual berasnya dengan harga yang menguntungkan bagi petani, kami bentuk tim khusus untuk tujuan ini,” kata Bupati Hendy, dalam Rapat Koordinasi Ketersediaan Beras Dan Stabilisasi Harga Gabah di Kabupaten Jember, bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Hestu Wibowo, di Pendopo Wahya Wibawagraga, Jumat (28/05/2021)
Tim Khusus tersebut, nantinya akan bekerja untuk memberikan kepastian harga bagi petani, dan memastikan kualitas beras yang dihasilkan. Dalam kesempatan ini bupati juga menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Kabupaten Jember sebagai lumbung beras nasional.
Dalam rakor yang dihadiri Wakil Bupati Jember, KH. MB. Firjaun Barlaman dan diikuti Asisten dan beberapa Kepala OPD terkait, pengusaha penggilingan Gabah dan Perwakilan Kelompok Tani itu, juga disampaikan capaian produksi padi selama kurun waktu bulan Januari sampai April 2021.
Selama kurun waktu tersebut, Kabupaten Jember berhasil mencatat produksi padi sebesar 377.453 ton gabah kering giling (GKG). Produksi ini setara dengan 217.869 ton beras. (*).