5. Dara Puspita (1965)
Terbentuknya grup ini bermula dari grup besar bernama Irama Puspita yang beranggotakan tiga belas gadis.
Grup ini terbentuk di Surabaya dan diasuh oleh Mus Mulyadi. Namun seiring bergulirnya waktu dan banyaknya personil yang hengkang, Mus Mulyadi memutuskan untuk membubarkan group yang diasuhnya itu.
Setelah Irama Puspita bubar, beberapa mantan anggotanya yang tetap ingin berkecimpung di dunia musik, seperti Ani Kusuma, Susy Nander, serta kakak beradik Titiek dan Lies Adji Rachman, memutuskan hijrah ke Jakarta, dan membentuk grup sendiri.
Popularitas dan sensasionalitas group ini mulai terlihat setelah Titiek Hamzah pada 3 April 1965 bergabung menggantikan Lies sebagai pemetik bas
Lies meninggalkan Irama Puspita selama sebulan untuk menyelesaikan sekolahnya. Ketika dia kembali, Lies justru menggantikan Ani, sementara Titiek Hamzah tetap dipertahankan.
Dengan formasi Titiek AR, Lies, Titiek Hamzah, dan Susy, untuk pertama kalinya mereka tampil di Bandung bersama Yanti Bersaudara, Noor Bersaudara, Nenny Triana dan Ernie Djohan.
Sejak saat itu, keempat dara asal Kota Buaya ini mulai mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat penggemar musik di Indonesia.
Tidak diketahui dengan pasti, kapan nama Irama Puspita diganti dengan Dara Puspita. Namun menurut salah satu sumber, pergantian nama group itu atas usul seorang promotor.
Kenapa nama Irama Puspita diganti Dara Puspita, alasannya agar lebih enak didengar dan lebih tepat karena personilnya terdiri dari perempuan yang masih remaja/muda (belum menikah).