Kalender Jawa dibuat berdasarkan ‘Sangkan Paraning Bawana‘ (=asal usul/isi semesta), sedang Aksara Jawa dibuat berdasarkan “Sangkan Paraning Dumadi” (=asal muasal kehidupan).
Kalender Jawa dibuat berdasarkan ‘Sangkan Paraning Bawana‘ (=asal usul/isi semesta), sedang Aksara Jawa dibuat berdasarkan “Sangkan Paraning Dumadi” (=asal muasal kehidupan).
Dalam Kalender Jawa ada siklus pancawara, yang terdiri dari lima hari pasaran, antara lain, Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.