Bila kau seorang diri, jangan kau bersedih
Bila kau seorang diri, kuingin menemani
Kan kuceritakan tentang sekuntum mawar merah
Kan kunyanyikan lagu tentang asmara
Bila kau seorang diri, jangan kau bersedih
Bila kau seorang diri, kuingin menemani
Kan kuceritakan tentang sekuntum mawar merah
Kan kunyanyikan lagu tentang asmara
Bukan hanya sekedar penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Kalau dulu kita tak bertemu
Takkan pernah ku rasakan artinya rindu
Kalau kita dulu tak ke..nal
Takkan pernah ku rasakan jatuh cinta
Sudah ku bilang
Jangan kau petik mawar yang penuh berduri
Sudah ku bilang
Jangan engkau dekati api yang membara
Masihkah kau ingat sayang
Gadis yang pernah kau sayang
Dia menunggumu sayang cintanya
Kau berikan dia janji
Kau berikan dia cinta yang indah
Penahkah kau dengarkan burung-burung bernyanyi
Pernahkah kau dengarkan dia menangis
Tawa dan tangis yang kudengar sama merdunya
Ataukah memang aku tak tahu senandungnya
Kalau sedih kalau kau bermurka
Kalau hujan di hatimu
Jangan biarkan sakit hatimu
Biarkan kami merintih
Jangan sedih jangan kau risaukan
Dengan hidup penuh derita
Jangan simpan dalam hatimu
Biar tangismu untukku
Janganlah kau berkata benci
Walau hatimu tak sudi
Biarkanlah anganku
Ikut bayang bayangmu
Ke mana saja
Mana pernah kutahu
Jatuh cinta padamu
Di dalam hati ini sayang
Hanya namamu
Janganlah kau berkata benci
Walau hatimu tak sudi
Biarkanlah anganku ikut bayang-bayangmu
Ke mana saja
“Stop lagu-lagu semacam itu (maksudnya lagu cengeng yang merujuk pada lagu Hati Yang Luka),” seru Harmoko, Menteri Penerangan masa pemerintahan Orde Baru.