Perempuan yang terlahir dengan nama Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi, di kemudian hari dikenal sebagai Nyi Ageng Serang. Pertama kali turun ke medan setelah dua kubu dari Kesultanan Mataram menandatangani Perjanjian Gianti, 13 Februari 1755.