“Ini dalam rangka mengedukasi, memberikan informasi sekaligus praktik, bagaimana cara memandikan dan merawat jenazah sesuai tuntunan agama Islam,” terang Deny Prasetya.
Lebih jauh Deny menjelaskan, bahwa dalam hal pengurusan atau perawatan jenazah, kader NasDem harus paham, agar bisa membantu masyarakat ketika dibutuhkan, terutama saat tokoh agama lagi tidak bisa melakukannya karena berhalangan.
“Pengurusan jenazah merupakan kegiatan masyarakat. Kalau seandainya pak mudinnya ataupun tokoh agama lagi berhalangan atau misalnya keluar daerah, selaku kader, baik yang ada di DPRD, di kecamatan atau desa harus bisa membantu pengurusan dan perawatan jenazah. Sehingga keberadaan kita sebagai orang yang berada dalam organisasi politik bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Keterlibatan kader NasDem dalam kegiatan sosial masyarakat ini, sesuai dengan harapan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bahwa berpartai bukan hanya sekadar berada di jabatan publik atau parlemen. Tapi bagaimana bisa memberikan manfaat lewat kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Kalau urusan meninggal dunia kan bukan urusan kepentingan. Kita hadir dengan perubahan, ini sebagai keharusan bagi kader untuk merubah situasi yang kurang baik menjadi lebih baik,” tandasnya.
Di sisi lain, kegiatan Kemah Restorasi yang pelaksanaannya dibuat secara bergantian di setiap daerah pemilihan (dapil) ini, tidak hanya diisi dengan pemberian pemahaman terkait cara mwmandikan dan merawat jenazah.
Ada beberapa hal lain yang tidak kalah pentingnya juga disajikan dalam acara tersebut. Seperti tentang ideologi kepartaian, kaderisasi, sanitasi lingkungan, ada outbound, bahkan tentang peraturan baris berbaris (PBB) yang pengajarnya dari TNI juga digelar di kegiatan Kemah Restorasi. (*).
