Sudah, maafkan aku
Segala salahku
Dan bila kau tetap bisu
Ungkapkan salahmu
Dan aku, sifatku
Dan aku, khilafku
Dan aku, cintaku
Dan aku, rinduku
Sudah, maafkan aku
Segala salahku
Dan bila kau tetap bisu
Ungkapkan salahmu
Dan aku, sifatku
Dan aku, khilafku
Dan aku, cintaku
Dan aku, rinduku
Kupejamkan mata ini
Mencoba ‘tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu, tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan tolonglah diriku
Di ujung kemarau panjang
Yang gersang dan menyakitkan
Kau datang menghantar berjuta kesejukan
Kasih, kau beri udara untuk nafasku
Kau beri warna bagi kelabu jiwaku
Tatkala butiran hujan mengusik impian semu
Kau hadir di sini di batas kerinduanku
Jujur saja ku tak mampu
Hilangkan wajahmu di hatiku
Meski malah mengganggu
Hilangkan senyummu di mataku
Ku sadari aku cinta padamu
Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintaku yang terbaik
Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita?
Kini s’makin terasa
Setelah kau kenal dia
Aku tiada percaya
Teganya kau putuskan
Indahnya cinta kita
Yang tak ingin kuakhiri
Aku tahu ini semua tak adil
Aku tahu ini sudah terjadi
Mau bilang apa aku pun tak sanggup
Air mata pun tak lagi mau menetes
Yang, kemarin ku melihatmu
Kau bertemu dengannya
Ku rasa sekarang kau masih
Memikirkan tentang dia
Apa kurangnya aku di dalam hidupmu
Hingga kau curangi aku
Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak s’ketika
Malapetaka seakan menyelinap
Tertulislah kisah, tentang bunga mawar
Di tengah belukar yang penuh dengan duri
Semerbak harumnya yang tiada tara
Siapapun ingin memetik bunga itu
Tiupan angin sepoi-sepoi
Menyebar harum mewangi bunga kemuning
Di puncak bukit yang sepi bagai tak akan pernah layu
Selamanya…