Kongres Air Minum, untuk Pemenuhan Air Bersih bagi Masyarakat

IMG 20190402 WA0141 e1554223479737
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama penerima sambungan gratis air bersih PDAM dalam Konggres Air Minum, di GOR PKPSO Kaliwates, Selasa (2/4/2019).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, bersama penerima sambungan gratis air bersih PDAM dalam Konggres Air Minum, di GOR PKPSO Kaliwates, Selasa (2/4/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Sebagai bentuk kesungguhan dalam pemenuhan air bersih bagi semua orang, Pemerintah Kabupaten Jember bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jember menggelar Kongres Air Minum. Kongres yang dihadiri sekitar 4.000 orang ini merupakan rangkain kegiatan untuk memperingati Hari Air Sedunia.

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, yang hadir dalam acara itu menjelaskan, bahwa 4.000 orang yang menjadi peserta kongres adalah penerima sambungan gratis saluran air bersih dari PDAM. “Ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah Kabupaten Jember, bahwa air bersih adalah hak semua orang,” ucap Bupati Faida, dalam Konggres Air Minum, yang digelar di GOR PKPSO Kaliwates, Selasa (2/4/2019).

Kongres dengan tagline “Pasang 4.000 Sambungan Gratis PDAM” ini merupakan kerjasama pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pada tahun 2018, Pemkab Jember melalui APBD menyubsidi sebesar Rp. 2 Milyar. Anggaran ini meningkat pada tahun 2019 menjadi Rp. 10 milyar.

Lalu siapa saja yang berhak menerima pasang gratis air minum PDAM. Kriteria penerima sambungan air minum gratis, diantaranya keluarga dengan ibu hamil.

Keluarga dengan ibu hamil ini diberi sambungan air minum gratis, supaya bisa mendapatkan air bersih selama kehamilan hingga melahirkan dan anak yang dilahirkan sehat. Demikian pula dengan keluarga yang memiliki balita stunting atau kerdil juga mendapatkan prioritas untuk menikmati air bersih dari pemerintah ini. “Air bersih adalah salah satu solusi menyelesaikan masalah balita stunting,” jelas bupati.

Penyambungan gratis ini juga juga diberikan kepada keluarga yang memiliki anak tahfidz minimal satu juz, para guru ngaji, keluarga kader posyandu dan keluarga takmir masjid. Program ini juga untuk para dhuafa, buruh tani, buruh tembakau serta nelayan, agar bisa meningkat kesejahteraannya.

Sambungan gratis ini juga sebagai upaya bertahap untuk memperluas saluran air bersih di seluruh wilayah kabupaten. Saat ini baru 11 kecamatan dari 31 kecamatan yang telah tersambung dengan PDAM.

“Jember tidak kesulitan mata air. Tetapi, untuk infrastruktur penyambungannya yang perlu diolah, sehingga bisa melepaskan ke 31 kecamatan. Kita bikin IPA (instalasi produksi air bersih,red) baru, kolaborasi dengan APBN, sehingga lebih luas lagi,” imbuhnya.

Lebih jauh bupati menerangkan, pada tahun 2017 sekitar 37 persen masyarakat tersambung dengan air bersih. Pada tahun 2018 menjadi 45 persen dan tahun 2019 pemerintah menarget 50 persen masyarakat tersambung dengan PDAM.

Selain itu, bupati mengungkapkan program 4.000 sambungan gratis air bersih PDAM ini mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (Muri). “Karena memang yang pertama kali memberikan pemasangan dengan jumlah yang paling banyak di Indonesia,” ujarnya. (*).