Moeldoko Upayakan Percepatan Pengembangan Bandara Noto Hadinegoro

IMG 20200114 WA0083 e1578998479101
Bersama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dan Wakil Bupati Jember, Drs KH Muqit Arief di Kantor KSP, Jakarta.
Bersama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dan Wakil Bupati Jember, Drs KH Muqit Arief di Kantor KSP, Jakarta.

LONTARNEWS.COM. I. Jakarta – Keinginan masyarakat Jember untuk memiliki bandara sebagai embarkasi haji, agaknya bakal segera kesampaian. Ini setelah, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, menyatakan akan mengupayakan percepatan pengembangan Bandara Noto Hadinegoro, Jember, agar bisa didarati pesawat besar.

“Kita diskusi sangat konstruktif dengan Bupati Jember dan rekan-rekan dari pemerintah daerah untuk membicarakan pengembangan bandara dan perpanjangan landasan pacu,” jelas Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Dengan pengembangan landasan pacu (run way), lanjut Moeldoko, yang semula 1700 bisa menjadi 2250, bahkan 2500 meter, sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar. “Harapan yang lebih jauh lagi, Jember bisa menjadi alternatif sebagai embarkasi,” ujarnya.

Pengembangan bandara Noto Hadinegoro, dipandang perlu, karena bandara ini berada di daerah dengan potensi yang sangat besar. Berbagai kegiatan festival di Jember mengalami pertumbuhan yang luar biasa.

“Bahkan dua puluh negara yang sering datang ke Jember, untuk berpartisipasi. Ini sebuah market yang harus ditangkap,” tandasnya.

Karena itu, kehadiran Bupati Jember di KSP, dalam rangka untuk mencari solusi bagi pengembangan Bandara Noto Hadinegoro. “Kehadiran Bupati Jember di sini (KSP), kita mencoba mencari solusi agar semuanya bisa berjalan dengan cepat,” ungkap Moeldoko.

Moeldoko menyatakan, akan mengkomunikasikan rencana pengembangan Bandara Noto Hadinegoro itu dengan berbagai pihak. Selain dengan Angkasa Pura, juga dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), karena berkaitan dengan tanah yang harus dialihfungsikan.

“Dari tanahnya PTP ke Angkasa Pura, untuk digunakan sebagai bandara. Ini perlu proses, kita akan cara terbaik agar proses itu bisa berjalan dengan cepat,” imbuhnya. (*).