Meski Sempat Disangka Sebagai Penculik Anak, Namun Hariyanto Bangga, Karena Bupati Jember Mau Mengunjungi Rumahnya

bupati silaturahim korban dugaan penculiakan anak 5 e1582213335841
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat berkunjung ke rumah Mohammad Hariyanto, warga Jalan Mawar XIX nomor 16, Jember, yang disangka akan menculik siswa SDN Jember Lor 01, Kamis (20/02/2020).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat berkunjung ke rumah Mohammad Hariyanto, warga Jalan Mawar XIX nomor 16, Jember, yang disangka akan menculik siswa SDN Jember Lor 01, Kamis (20/02/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Ada yang menarik dari pengakuan warga Jalan Mawar XIX nomor 16, Jember, yang sempat disangka akan melakukan aksi penculikan terhadap siswa SDN Jember Lor 01. Meski sempat disangka akan menculik dan akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian, namun Mohammad Hariyanto, warga Jalan Mawar XIX tersebut mengaku.

Karena gegara itu, rumah kediamannya didatangi orang nomor satu di Jember, Bupati dr. Faida. MMR. “Saya bersyukur karena belum pernah dikunjungi bupati,” aku Mohammad Hariyanto, warga Jalan Mawar XIX nomor 16, Jember, yang disangka akan menculik siswa SDN Jember Lor 01, Kamis (20/02/2020).

Hariyanto mengakui, sebenarnya awal munculnya berita heboh adanya penculikan itu bermula kesukaannya bercanda dengan anak-anak. Eh, gak tahunya candaan itu menjadi berita yang menghebohkan masyarakat dan jajaran pemerintahan, termasuk kepolisian.

“Mungkin ini teguran dari Allah. Jadinya saya harus hati-hati, yang penting cucu saya mau sekolah,” tuturnya.

Sementara Bupati Jember, dr. Faida, MMR, yang berkesempatan mengunjungi rumah Hariyanto menyusul ramainya pemberitaan penculikan di media sosial, dalam keterangannya menegaskan, bahwa berita penculikan di Jember terbukti tidak benar. Begitupun dengan siswi yang dikabarkan menjadi korban, tetap bersekolah seperti biasa.

Para siswa di sekolah tersebut mampu menerima satu sama lain. Termasuk kegiatan sekolah tetap berjalan sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Namun demikian, bupati meminta, agar kondisi yang terjadi saat ini menjadi evaluasi bersama. Peristiwa yang dialami Hariyanto, menurut bupati, menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak bercanda yang menimbulkan persepsi macam macam. Meski dari sisi lain, kewaspadaan merupakan sesuatu yang sangat penting.

Berita tentang penculikan itu sendiri, kata bupati, berawal dari candaan Hariyanto kepada anak SD Negeri Jember Lor 1 saat menjemput cucunya. Namun akibat kesalahpahaman, candaan itu ternyata disangka sebagai upaya penculikan.

“Kita mengajak anak-anak waspada, sekolah waspada. Tetapi, ini candaan yang menjadi salah paham,” terang bupati usai bersilaturahmi dengan Hariyanto dan keluarganya, Kamis (20/02/2020).

Dalam kunjungannya itu, bupati kembali mengingatkan, bahwa Jember sebagai kabupaten layak anak. Karena itu, fasilitas di sekolah mencakup keamanan anak didik.

“Masa depan kita ini di anak-anak. Maka, selain fasilitas pendidikan, juga perlu rasa aman untuk anak-anak,” terangnya.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang telah menjadikan anak-anak sekolah sebagai sahabat, sehingga anak-anak memiliki rasa aman. “Saya ingin di Jember ini tenterem ayem. Apapun pembangunan itu, kalau tidak ada rasa aman ayem maka orang tidak akan merasakan kebahagiaan,” ujarnya.

Kepada siswa SD Negeri Jember Lor 1, bupati memberikan apresiasi karena tidak terjadi bullying kepada cucu Hariyanto. “Anak-anak membuktikan hebat,” ucapnya.(*).