Penangan Bayi Stunting dan Penurunan AKI AKB Tetap Menjadi Prioritas Pembangunan Kesehatan

penilaian kinerja puskesmas di jemebr 7 e1582696598698
Penilaian kinerja puskesmas dan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Senin (24/02/2020).
Penilaian kinerja puskesmas dan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Senin (24/02/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Penanganan bayi stunting tetap menjadi program prioritas Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Hal lain yang juga menjadi perhatian utama, adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Prioritas pembangunan masih kepada menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan stunting, dan pengendalian stunting,” ujar Dyah Kusworini Indriaswati, SKM, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Jember, dalam acara penilaian kinerja puskesmas dan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Senin (24/02/2020).

Penilaian kinerja puskesmas ini, kata Dyah, merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menilai hasil kerja ditahun 2019. Penilaian diberikan, baik dari capaian maupun kendala dalam pelaksanaannya.

Untuk itu dilakukan verifikasi data capaian dari masing-masing program. “Karena harus ada bukti telusur yang bisa ditunjukkan dari kegiatan yang bisa dilaksanakan tahun 2019,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, masing-masing kepala Puskesmas mempresentasikan rencana untuk tahun 2020. Rencana ini untuk mengatasi masalah yang dihadapi agar capaiannya bisa lebih baik dan mengedepankan prioritas.

Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari. Dari 50 puskesmas di Kabupaten jember, dijadwalkan sepuluh puskesmas per hari. Kegiatan ini baru dilakukan tahun ini.

Puskesmas merencanakan kegiatannya dan mempresentasikannya. Dengan demikian bisa dinilai keterpaduan dari program yang dilaksanakan.

“Sehingga mereka tidak jalan sendiri-sendiri. Dari berbagai sumber pembiayaan, baik dari dana desa atau JKN bisa terpadu dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.

Kadinkes menyatakan, bupati sendiri mengarahkan untuk kegiatannya dilangsungkan di Pemkab, karena kegiatan ini bukan hanya dari Dinkes sendiri. Melainkan juga bersama Puskesmas, Pemkab Jember, dan masyarakat. (*)