Berharap Bupati Beri Apresiasi, Agar Masyarakat Lebih Bersemangat Menyukseskan Sensus Penduduk Tahun 2020

IMG 20200301 WA0055 e1583045980864
Ketua RW 28, Kelurahan Jember Kidul, Agus Sumardiono, Kecamatan Kaliwates, bersama ibu&ibu Dasa Wisma, mengentry data hasil sensus penduduk di lingkungannya.
Ketua RW 28, Kelurahan Jember Kidul, Agus Sumardiono, Kecamatan Kaliwates, bersama ibu&ibu Dasa Wisma, mengentry data hasil sensus penduduk di lingkungannya.

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Mungkin tidak terlalu berlebihan, jika seorang Ketua RW, berharap Bupati Jember, dr. Faida. MMR, memberikan apresiasi atas jerih payah yang dilakukannya dalam menyukseskan Sensus Penduduk tahun 2020 di lingkungannya. Karena dengan apresiasi dari bupati, semangat masyarakat untuk menyukseskan sensus daring akan lebih terpacu.

Saat ini saja, dengan mengerahkan ibu-ibu Dasa Wisma target penyelesaian sensus penduduk di di RW 28 Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, sudah berhasil mencapai 50%. Gerakan ini terbilang sukses, karena gerakan ini baru berjalan sekitar satu minggu.

Jumlah kepala keluarga di RW 28 lebih kurang 300 KK. “Kami targetkan seratus persen,” kata Agus Sumardiono, Ketua RW 28, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Sabtu (29/02/2020).

Sukses Sensus Penduduk 2920 secara daring yang dilaksanakan di lingkungannya, kata Agus, termotivasi oleh semangat Bupati Jember, dr. Faida, MMR. Dari semangat bupati itu, Sensus Penduduk tahun 2020 secara daring menyebar ke warga di lingkungan tersebut.

Agus mengaku, sengaja mengerahkan ibu-ibu Dasa Wisma untuk mengejar target penyelesaian sensus penduduk. Dalam menggerakkan ibu-ibu Dasa Wisma, yang pertama dilakukan, yakni memberikan bimbingan pengisian sensus penduduk secara daring.

Setelah cara pengisian sensus dipahami, ibu-ibu yang mempunyai anggota 10 orang tersebut mendatangi satu persatu anggotanya untuk membantu mengisi sensus secara daring menggunakan ponsel. “Saya meminta (kepada ibu-ibu Dasa Wisma) agar juga melihat kartu keluarganya. Tidak sekedar bertanya saja,” terang Agus.

Agus mengungkapkan, setiap kali Ketua Dasa Wisma selesai membantu anggotanya mengisi sensus, hasilnya dikirim ke dirinya melalui aplikasi pesan WhatsApp. Selain sebagai pemantauan, pengiriman bukti tersebut untuk pencetakan. “Kan banyak yang tidak punya printer. Jadi dicetak di sini (rumah Agus, red),” ujarnya.

Untuk mencetaknya, Agus mengaku memanfaatkan kertas-kertas yang tidak terpakai. Hasil pencetakan itu, ditunjukkan ke petugas sensus wawancara sebagai bukti bahwa telah melakukan sensus penduduk secara daring.

Agus berharap, awal Maret sensus oleh ibu-ibu Dasa Wisma bisa mencapai 80 persen. “Hanya RT 4 yang mungkin agak rendah, karena jumlah penduduknya paling banyak,” imbuhnya. (*).