LONTARNEWS.COM. I. Jember – Bagi Bupati Jember, dr. Faida. MMR, menjenguk orang yang sakit, baik kenal ataupun tidak, menjadi kepuasan tersendiri, karena secara tidak langsung sudah menjalankan salah satu tugas kemanusian. Karena itu, ketika ada salah satu warganya, Endin, Dusun Rowo, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, yang menderita sakit dan ingin dijenguk bupatinya, Faida berusaha menyempatkan diri hadir ke rumah orang tersebut.
“Saya merasa harus datang karena yang sakit bertahun-tahun. Sebagai bupati, saya adalah orang yang paling bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di Jember,” tutur Bupati Faida, Sabtu (08/02/2020).
Sebelumnya, Endin dikabarkan ingin bertemu dengan Bupati Faida, yang dikenal sangat dekat dengan kaum duafa itu. Dari kabar tersebut, Bupati Faida langsung datang menjenguk pria 74 tahun itu, yang menderita lumpuh karena stroke.
Bupati juga bersyukur karena selama ini tim dari Puskesmas Mayang rutin seminggu sekali mengontrol kesehatan Endin. Perawatan oleh tim kesehatan Puskesmas tidak hanya saat kunjungan rumah.
Pria itu bahkan pernah dirawat inap sebanyak dua kali. Kepada pemerintah desa setempat, bupati meminta agar juga ikut mengawal pemberian pelayanan kepada Endin. “Sudah saya pasrahkan kepada pihak Puskesmas untuk memberikan perawatan terbaik,” ungkapnya.
Selain menjenguk Endin, bupati juga berkesempatan menjenguk Turyani, yang lumpuh akibat kecelakaan delapan tahun silam. Kepada Turyani yang tinggalnya tak jauh dari rumah Endin, bupati memberikan bantuan berupa kursi roda.
Selain memberi bantuan kursi roda, bupati juga membantu kompor gas, sebagaimana yang diinginkan pihak keluarga Endin. “Banyak hal penting, tetapi yang lebih penting adalah urusan kemanusiaan,” ujarnya.
Bagi bupati, hadir di tengah-tengah masyarakat, dirasakan sangat menyenangkan. Terlebih masyarakat setempat guyub, gotong royong, saling membantu. Karena itu kepada masyarakat bupati berpesan, agar saling tolong menolong.
Perihal keberadaan Endin dan keluarganya ini, Plt. Kepala Dinas Sosial, Wahyu Setyo H. S.KM,M.Si, menambahkan, bahwa keluarga itu sudah menjadi binaan Puskesmas Mayang yang dipantau kondisi kesehatannya. Keluarga Endin ini juga sudah punya BPJS Kesehatan dan statusnya aktif.
Keluarga Endin juga termasuk penerima bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako berupa beras 10 kg, telur 1 kg, daging ayam 1 kg, serta buah-buahan dan kacang-kacangan. “Keluarga Endin juga tercatat sebagai keluarga penerima manfaat PKH dengan komponen lansia. Oleh sebab itu, ia mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 600 ribu per triwulan,” paparnya. (*).