Ulama Harus Mendampingi Pemerintah, Karena Keputusannya Memengaruhi Kehidupan Orang Banyak

gus fikri dan bupati faida di masjid al amin 11 e1582863775256
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, dalam acara Majelis Dzikir Rotibul Haddad yang dipimpin oleh Gus Fikri, di Masjid Al Baitul Amin, Kamis malam (27/02/2020).
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, dalam acara Majelis Dzikir Rotibul Haddad yang dipimpin oleh Gus Fikri, di Masjid Al Baitul Amin, Kamis malam (27/02/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Peran ulama dalam ikut menentukan kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan. Karena kebijakan yang diambil pemerintah memiliki dampak luas terhadap kehidupan masyarakat.

Sebab itu, sudah seharusnyalah kalangan ulama ikut memberikan peran dan mendampingi pemerintah dalam merumuskan suatu kebijakan. “Pemerintah juga harus didampingi. Bukan hanya individunya, tetapi juga lembaganya, karena keputusan-keputusannya memengaruhi kehidupan orang banyak,” ungkap Bupati Jember, dr. Faida, MMR, untuk mengikuti Majelis Dzikir Rotibul Haddad yang dipimpin oleh Gus Fikri, di Masjid Al Baitul Amin, Kamis malam (27/02/2020).

Pada kesempatan tersebut, bupati juga mengatakan, bahwa kedatangannya ke majelis dzikir juga untuk melayani masyarakat, utamanya jamaah. Di hadapan jamaah majelis dzikir, bupati mengajak masyarakat bersama-sama untuk mendekatkan diri kepala Alloh SWT, dengan terus istiqomah menjalankan perintah-perintah-Nya.

“Jika kita berada di jalan yang benar, maka tidak akan dibiarkan oleh Alloh SWT. Jika Alloh SWT menolongmu, maka tidak akan ada yang mengalahkanmu,” imbuhnya.

Sementara, H. M. Mushoddiq Fikri Farouq, dalam tausyiahnya tentang istiqomah, menyampaikan, bahwa kemuliaan yang paling besar adalah istqomah. Karena istiqomah itu bisa menarik 1000 kemuliaan.

“Jadi, jika anda ingin mendapatkan karomah atau kemuliaan dari Alloh SWT tetapi anda tidak istiqomah, itu tidak akan diberi,” ujarnya.

Gus Fikri menegaskan, Alloh memberikan cintanya kepada umat Islam yang istiqomah. Begitupun dengan Rasululloh, paling suka kepada orang yang istiqomah. “Makanya, mari bersama-sama kita istiqomah untuk menuju puncak kemuliaan,” ajaknya.(*)