Rotasi Jabatan Kembali Menggelinding

IMG 20190611 WA0110 e1560264691431
Penandatanganan berita acara oleh pejabat terlantik di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (11/6/2019).
Penandatanganan berita acara oleh pejabat terlantik di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (11/6/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, kembali merotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember. Dalam rotasi kali ini sejumlah pejabat menempati posisi baru.

Dalam pengarahannya, bupati berpesan, semua pejabat harus setia kepada profesi dan jabatannya. Karena kesetiaan kepada kebenaran akan membawa kemaslahatan pada hari ini dan hari yang akan datang

rotasi jabatan itu dilakukan, dilatarbelakangi adanya jabatan yang masih kosong. Kekosongan itu diantaranya akibat dari adanya pejabat yang sudah pensiun.

Karena itu harus ada kesempatan bagi pejabat untuk memperkaya pengalaman dan melengkapkan keterampilan mengelola Organisasi Perangkat (OPD). “Yang sudah dua tahun (menjabat,red) diberi kesempatan, sehingga dirolling,” jelas bupati kepada wartawan usai pelantikan yang berlangsung di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Selasa (11/6/2019).

Bupati yakin, mutasi ini bakal membuat pejabat bisa lebih menghargai tupoksi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), selain bisa lebih bersinergi. “Saya harap mereka bisa menjadi lebih kompak,” harapnya.

Rencana ke depan, bupati juga mengungkapkan, bakal mempertimbangkan kembali menggelar seleksi atau penawaran terbuka (open bidding) untuk sejumlah jabatan yang saat ini masih kosong. Penawaran terbuka jabatan di lingkungan Pemkab Jember itu, akan dilakukan setelah melakukan satu kali lagi rotasi pejabat.

“Hari ini juga kita sudah menunjuk tim Pansel open bidding, yang tidak melibatkan Pemkab Jember kecuali untuk dukungan sistem administrasi,” paparnya.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjamin profesionalisme pemilihan. Hasil open biding itu, tiga terbaiknya akan diserahkan ke bupati.

Terkait kondisi saat ini, dari hasil assesment ASN, bupati mengungkapkan masih perlu upaya menggali dari bawah. “Yang jelas, jumlah orang yang dipilih dengan jabatan yang kosong berkejar-kejaran. Lebih banyak peluangnya,” jelasnya.

Bupati menegaskan, bagi semua pejabat jika tersangkut masalah, dipastikan ada konsekuensinya. Ini berlaku bagi semua pejabat, baik hasil open bidding maupun tidak, serta baru ataupun lama. (*).