Musyawarah PMI Diharapkan Menghasilkan Keputusan yang Mendekatkan Pada Semua Komunitas Hingga ke Pelosok

IMG 20190327 WA0149 e1553696028955
Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara pembukaan Muskerkab di Aula PMI Jember, Rabu (27/3/ 2019).
Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam acara pembukaan Muskerkab di Aula PMI Jember, Rabu (27/3/ 2019).

LONTARNEWS.COM. Jember – Musyawarah Kerja Kabupaten (Muskerkab) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, diharapkan, menghasilkan program yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Karena kehadiran PMI sangat diharapkan di tengah masyarakat,” kata Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, dalam pidato pembukaan Muskerkab di Aula PMI Jember, Rabu (27/3/ 2019).

Musyawarah itu juga diharapkan menghasilkan keputusan yang mampu mendekatkan PMI kepada seluruh komunitas sampai ke daerah pelosok di Kabupaten Jember. Pendekatan seperti itu perlu dilakukan, karena masyarakat Jember, religius dan agamis.

“Karena itu, PMI bisa menggunakan pendekatan religi. Tidak hanya pendekatan kesehatan, tetapi juga pendekatan yang religi, sehingga lebih mudah diterima,” tuturnya.

Mengenai hal yang dapat disinergikan dengan Pemkab Jember, Wabup mengatakan, perlu menunggu hasil dari rapat kerja PMI. Pemkab Jember juga berkepentingan dengan program kerja yang akan dilaksanakan oleh PMI Jember.

Diakui, dalam pengurusan Ketua PMI Jember selama 1 tahun 4 bulan ini sudah luar biasa. Langkah-langkahnya sangat cepat, di internal maupun kegiatan lainnya.

“Langkah-langkah yang demikian cepat ini perlu terus digalakkan, agar PMI Kabupaten Jember bisa bermanfaat maksimal bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ketua PMI Kabupaten Jember, E.A Zaenal Marzuki, menyampaikan PMI Jember memiliki perbedaan fungsi dengan dengan PMI lain.

Diantaranya, PMI Jember memiliki Poliklinik Pratama. Sebelumnya berupa Poliklinik Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD) yang terletak di Jubung Jember.

“Sekarang saya tingkatkan menjadi poliklinik pratama untuk melayani masyarakat. Dulu tidak berfungsi,” jelasnya.

Bahkan, kata Zaenal, SMKN 5 Jember bekerjasama dengan PMI Jember, dengan didukung oleh BPJS Kesehatan melakukan pengobatan ke PMI. “Kita punya SLB, yang lain tidak punya. Maka disitulah kita kelola,” ujarnya.

PMI Jembe rjuga membentuk unit hukum dan audit serta unit humas. Hal ini diperlukan untuk sebauah perbaikan tanpa harus menyalahkan siapapun. “Alhamdulillah, dengan begitu kita mempunyai program yang sesuai dengan target dan kebutuhan yang sangat dipentingkan,” jelasnya.

Zaenal mengatakan, sekarang fokus pada klinik pratama supaya bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan dokter yang siap mengabdi, dokter umum, dan dokter gigi bukan aparatur sipil negara.

Kedepan, PMI Jember berharap kepada pemerintah menempatkan dokter praktek kandungan. Minimal satu minggu sekali, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Tentu ini sesuai dengan program pemerintah, karena dapat menurunkan kematian ibu hamil termasuk bayi lahir. Ini yang kita siapkan. Jadi banyak program lainnya juga yang kita siapkan,” terangnya.

“Terus terang, saya bangga dengan Pemerintah Kabupaten Jember. Selama ini sering memberikan arahan dan bimbingan kepada kita, sehingga kita berkegiatan tepat guna tepat fungsi,” imbuhnya. (*)