Rapid Test Massal di Mastrip, dari 46 Orang yang Diperiksa, 24 Orang Dinyatakan Reaktif. Lalu Apa yang Dimaksud Reaktif ?

rapid test massal di mastrip jember 3 e1590376751548
Rapid test massal di Mastrip, Kecamatan Sumbersari, Jumat (22/05/2020)
Rapid test massal di Mastrip, Kecamatan Sumbersari, Jumat (22/05/2020)

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Rapid Test Massal yang digelar di Perumahan Mastrip, Sumbersari pada hari Jumat, 22 Mei 2020, lalu, memunculkan beragam persepsi di kalangan masyarakat. Ada yang menganggap, 24 orang yang dinyatakan reaktif setelah menjalani pemeriksaan rapid test, dianggap sudah positif corona.

Terjadinya perbedaan pemahaman masyarakat atas rapid test massal di perumahan Mastrip ini menyusul ditemukan 1 orang positif yang berdomisili di lingkungan tersebut. Rapid test massal sendiri sebenarnya hanya sebagai upaya tracing kontak (untuk mendeteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif Covid-19) kluster Gowa.

Hasil rapid test itu diperoleh 24 orang dari 46 orang yang menjalani Rapid Test, dinyatakan reaktif “Tapi ini baru hasil rapid, belum bisa dikatakan yang bersangkutan positif COVID-19 lho ya,” ujar Gatot Triyono, juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Kabupaten Jember

Selanjutnya, terhadap orang yang hasil rapid tesnya reaktif dikakukan pemeriksaan di rumah sakit. “Dilakukan cek darah lengkap, foto thorax. Dan tidak lupa dilakukan swab untuk memastikan apakah positif COVID atau tidak,” kata Gatot.

Namun dari 24 orang yang hasilnya reaktif, ada 6 orang yang menolak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bahkan tidak semua mau dilakukan rapid test.

Kenyataan ini yang mengharuskan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk kooperatif. Pemerintah bersama TNI dan Polri bahkan juga akan melakukan langkah persuasif kepada masyarakat.

“Tidak ada yang perlu ditakuti. Ini upaya menjaga kesehatan bersama. Kami lakukan pendekatan persuasif agar semua yang kontak erat bersedia dites”, ujar Gatot.

Petugas juga akan terus melanjutkan pendataan kepada keluarga dari 24 orang yang dinyatakan reaktif. “Ini bagian dari upaya tracing”, ucap Gatot. 

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan rapid test reaktif ?. Mengutip www.kompas.tv, Dokter spesialis Paru, dr. Erlang Samoedro, Sp.P. menjelaskan, Reaktif artinya antibodi sudah ada dalam tubuh, sehingga orang tersebut dianggap sudah pernah kemasukan virus corona.

Sebaliknya, non-reaktif, bisa dua kemungkinan, pertama yang bersangkutan memang belum pernah terinfeksi virus Corona, atau sudah terinfeksi namun antibodinya belum terbentuk, karena antibodi terbentuk sekitar 8 hari setelah kemasukan virus. (*).