Hanya Daerah dengan Kepala Daerah Berintegritas yang Dikunjungi KPK, Salah Satunya Jember

IMG 20190830 062516 e1567122095429
Bupati Jember dr. Faida MMR, bersama Tim dari KPK dalam acara Roadshow bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi saat singgah di Jember, Kamis (29/8/2019)
Bupati Jember dr. Faida MMR, bersama Tim dari KPK dalam acara Roadshow bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi saat singgah di Jember, Kamis (29/8/2019)

LONTARNEWS.COM – Kabupaten Jember menjadi salah satu daerah yang dikunjungi Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi. Jember merupakan kota ke-19, dari 28 daerah, yang dikunjungi Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi.

Tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) akan berada di Kabupaten Jember, selama tiga hari. “Kami melihat daerah tersebut memiliki kepala daerah yang berintegritas. Sehingga tujuan dari roadshow bus KPK ini, untuk memberikan edukasi dan pencegahan terjadinya korupsi,” papar Saut Situmorang, Komisioner KPK RI, Kamis (29/8/2019).

Melalui kunjungan ini, tim KPK berharap, kepala daerah yang memiliki dedikasi dan integritas akan tetap gigih dan terus berupaya menekan serta memerangi terjadinya tindak korupsi. “Jangan sampai champion-champion (kepala daerah) yang memiliki dedikasi dan integritas memerangi korupsi ini terjerat kasus korupsi,” tandasnya.

KPK tidak ingin, kepala daerah yang memiliki integritas, menambah daftar jumlah tahanan KPK yang sudah mencapai ribuan. Saat ini saja, tahanan KPK mulai dari pengusaha, politisi, bupati, gubernur dan menteri, jumlahnya mencapai 1000-an.

“Sudah stop diangka itu, kalau bisa jangan ditambah lagi, makanya kami melakukan edukasi untuk melakukan pencegahan,” tegasnya.

Dalam hal penyidikan tindak korupsi bagi penyelenggara negara, lanjut Saut, akan terus dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, yakni 18 tahun. Karena itu diharapkan kepala daerah yang terbilang baik, mengetahui upaya pencegahan dan segala hal yang masuk dalam kategori tindak korupsi.

“Jangan sampai, saat ini kepala daerah yang sudah bagus ini tidak mengetahui hal-hal yang dicegah, hal-hal yang menjurus ke korupsi, karena penyidikan kasus korupsi itu bisa dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama. Ya, sekarang tidak tertangkap, tapi 18 tahun lagi nanti, disaat sudah menimang cucu, tiba-tiba tersangkut kasus korupsi,” tuturnya.

Mengenai Kabupaten Jember, Saut mengapresiasi Bupati Faida yang 3 tahun sebelumnya sudah mengajukan ke KPK agar turun ke Jember untuk melakukan tugasnya dalam memberikan edukasi. “Kalau tidak salah, Bupati Jember sudah 3 tahun lalu minta kepada KPK untuk ke Jember, namun baru kali ini bisa datang,” ungkapnya.

Berkait dengan kunjungan KPK ini, Bupati Jember, dr. Faida MMR, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada tim KPK yang telah datang ke Jember. Bupati juga mengapresiasi kedatangan KPK di Jember.

“Ini signal positif untuk mengedukasi generasi bangsa calon pemimpin, mereka jadi tahu mana yang disebut korupsi, dan bagaimana pencegahannya, ini yang sangat penting,” ujar Bupati.

Menurut Bupati, kedatangan KPK bisa memberi edukasi kepada siswa dan juga masyarakat. “Besok tim dari KPK akan menyapa pelajar yang ada di Jember selama tiga hari, dan puncaknya pada tanggal 1 September,” imbuhnya. (*)