Agar Calon Pengantin Mempersiapkan Diri Sebagai Ayah dan Ibu, Bupati Jember Akan Keluarkan Kebijakan

Dinkes Jember Jalin USAID Puska UI dan LPP Unair 1 e1568416966765
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dalam acara Rembuk Stunting, Strategi Nasional (Stranas) Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember, Jumat (13/9/2019).  
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, dalam acara Rembuk Stunting, Strategi Nasional (Stranas) Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember, Jumat (13/9/2019).
 

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Guna memastikan semua calon pengantin tahu mempersiapkan diri sebagai ayah dan ibu, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR menyatakan akan membuat sebuah kebijakan. Langkah ini ditempuh agar para calon ayah dan ibu, tahu bagaimana menghindarkan bayi-bayi stunting dilahirkan dan tahu menjaga kehamilan.

“Serta tahu akses-akses program kesehatan, sehingga bisa hamil melahirkan dengan selamat dan sehat,” jelas Bupati Faida, saat memberikan sambutan pembukaan Rembuk Stunting, Strategi Nasional (Stranas) Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember, Jumat (13/9/2019).

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, lanjut bupati, ditemukan kematian bayi paling banyak di usia 0-7 hari. Karena itu, pendampingan kepada ibu hamil akan dilakukan dengan perluasan waktu yaitu selama tujuh hari.

Dalam kesempatan itu juga diungkapkan beberapa desa dan kecamatan yang memiliki angka stunting cukup besar. Wilayah seperti ini menjadi prioritas penanganan.

Di Kabupaten Jember sudah ada kebijakan untuk balita stunting, yaitu mendapatkan BPJS Kesehatan gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember. Bagi keluarga yang mempunyai balita stunting, bisa mengajukan penyambungan PDAM gratis dari Pemkab Jember.

“Tahun ini kita salurkan 4.000 sambungan gratis, dan ada akses makanan tambahan dan sebagainya dari Puskesmas. Termasuk pembangunan jamban dan sanitasi serta air bersih, karena ini menunjang masalah stunting,” terang bupati.

Ada juga perbaikan pelayanan untuk pemeriksaan kehamilan, yang tidak hanya intens di bulan trisemester pertama. Pelayanan ini untuk masalah vitamin dan pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan urin dan pemberian vitamin ve di trisemester pertama.

“Hari ini akan dirumuskan bersama tim dokter orgin dan dokter anak serta dari persatuan bidan untuk mengambil kebijakan khusus di Jember. Kita ambil ekstra program untuk mengatasi hal ini,” tambahnya. (*)