Ingin Sediakan Segala Kekhasan Jember di Sekretariat Paguyuban, Perantauan Jember di Mimika Menghadap Bupati Faida

IMG 20191106 WA0260 e1573200851310
Pengurus Paguyuban Keluarga Jember di Mimika Kabupaten Mimika (PKJM), Privinsi Papua, saat menghadap Bupati Jember, dr. Faida, MMR, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (06/11/2019).
Pengurus Paguyuban Keluarga Jember di Mimika Kabupaten Mimika (PKJM), Privinsi Papua, saat menghadap Bupati Jember, dr. Faida, MMR, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (06/11/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Pengurus Paguyuban Keluarga Jember di Mimika Kabupaten Mimika (PKJM), Privinsi Papua, berharap, Sekretariat Paguyuban yang akan diresmikan dalam waktu dekat, diisi segala hal yang berbau Jember. Kekhasan Jember yang diharapkan itu, bisa dari produk unggulannya, seperti coklat, kopi, cerutu atau pakaian khas, kesenian dan sebagainya.

Keinginan masyarakat Jember ini disampaikan, ketika pengurus Paguyuban Keluarga Jember di Mimika (PKJM), menghadap Bupati Jember, dr. Faida, MMR, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (06/11/2019). Pengurus PKJM berkeinginan di sekretariat paguyuban ada ketersediaan warung kopi dan coklat asli Jember, untuk mengobati rasa kangen sekaligus bentuk pemasaran produk lokal Jember.

Pengurus paguyuban juga ingin musik seni budaya asli Jember hadir di seketariat untuk melengkapi sajian yang sudah ada. “Mereka ingin ada bantuan untuk baju daerah asli Jember supaya bisa disosialisasikan di sana,” kata Bupati Faida.

Di sekretariat ini juga direncanakan ada pujasera dan outlet produk lokal. Bupati Jember, bahkan diharapkan kehadirannya saat peresmian gedung sekretariat paguyuban masyarakat Jember yang ada Kabupaten Mimika.

“Saya kira ini sebagai suatu pintu sinergitas, karena mereka juga keluarga besar Jember yang ada disana. Menyambung silaturahim bisa dengan berbagai cara,” tandas bupati.

Bupati menyatakan telah menerima laporan adanya 700 kepala keluarga warga Mimika asal Jember. Bupati berharap mereka tidak menutup diri, tidak menjadi kelompok yang eksklusif.

“Paguyuban harus menjadi pemersatu, kekuatan yang bisa saling menguatkan dan bisa berguna. Paguyuban ini untuk menjadi warga negara yang baik, menjaga nama baik, dan menjadi kekuatan,” pesan bupati.

Bagi bupati, kedatangan pengurus paguyuban ini menjadi kejutan. Sebab, masyarakat Jember yang sudah puluhan tahun di tanah rantau masih merasakan hubungan moril dan historis dengan Jember. Bahkan merasa ingin tetap komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember.

Bupati pun sangat mengapreasiasi atas keberadaan mereka, karena mampu membawa diri di tanah rantau. Selain juga bisa menyatu dengan 34 paguyuban lainnya.

“Apalagi Papua menjadi tuan rumah PON di tahun 2020. Mulailah kita persiapan venue, bersama-sama menyukseskan kegiatan disana,” pesannya lagi.

Ketua PKJM Rahman menambahkan, bahwa kedatangannya ke Pendopo Wahya Wibawagraha, untuk menyampaikan undangan peresmian sekretariat paguyuban masyarakat Jember yang ada Kabupaten Mimika. “Sekretariat Paguyuban Jember ini berfungsi untuk menangani permasalahan keluarga perantau dari Jember. Menjadi rumah bersama seperti Pendopo Wahya Wibawagraha,” ungkapnya.

Rahman berharap ada sinergi dari Pemerintah Kabupaten Jember dengan PKJM. Harapan ini, ternyata respon positif, bupati sangat mendukung keberadaan warga serta paguyuban keluarga Jember di Papua.

Paguyuban masyarakat Jember di Mimika lahir tahun 2016. Rahman berharap tetap aman damai, karena perhelatan PON 2020 akan dilaksanakan di Kota Timika, Kabupaten Mimika. (*)