Di Era Saat Ini, Bersatu Seakan Menjadi Sesuatu yang Mahal

IMG 20191008 WA0207 e1570547877717
Wakil Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, dalam Seminar Persatuan di IAIN Jember, Selasa (08/10/2019).
Wakil Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, dalam Seminar Persatuan di IAIN Jember, Selasa (08/10/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Wakil Bupati Jember, Drs KH A Muqit Arief, mengatakan, bersatu di era seperti saat ini menjadi sesuatu yang amat mahal. Karena kebersamaan dan persatuan, perlu ketulusan dan keikhlasan, rasa kemanusiaan, dan adanya toleransi yang tinggi.

“Kita ini adalah senasib, satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia,” tutur Muqit Arief, dalam sambutannya pada Seminar Persatuan di IAIN Jember, Selasa (08/10/2019).

Karena itu kepada semua elemen masyarakat, wabup mengajak untuk bersatu mewujudkan kedamaian dan kebersamaan. Sedang kepada mahasiswa, khususnya yang menjadi peserta seminar dengan tema “Damai di Hati, Damai di Jiwa, Merajut Kebersamaan serta Membangun Kesatuan NKRI” itu, wabup meminta agar memahami sejarah perjalanan bangsa ini.

Karena ketidakpahaman terhadap sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia, bisa menjadi salah satu penyebab munculnya gerakan radikal. “Jika mahasiswa sekarang tidak paham terhadap sejarah bangsa dan negaranya, bagaimana masa depan bangsa Indonesia ke depannya. “Kita berbicara hari ini tidak untuk hari ini, tetapi untuk masa depan,” ungkap Wabup.

Sementara Rektor IAIN Jember Prof. Dr. Babun Suharto, dalam sambutannya menyampaikan, seminar ini sebagai satu semangat persatuan, dengan satu tujuan harus berani melawan orang-orang yang ingin merusak NKRI. Dalam masalah ini, pemuda adalah garda terdepan ubtuk melawan kelompok-kelompok yang ingin menggoyahkan Pancasila.

Ketua Umum Gerakan Nusantara Bangkit (GNB), pendeta Zefanya Rahmat, menambahkan, bahwa seminar umum gerakan persatuan ini diisi oleh tokoh-tokoh yang mampu menjadi perekat persatuan di Indonesia. Perekat ini perlu, karena tidak dapat dipungkiri di tengah keberagaman sering memiliki potensi terjadinya gesekan atau perpecahan.

Tapi ketika ada tata kelola yang bagus, maka keberagaman itu justru menjadi kekuatan persatuan yang dahsyat. “Peran tokoh agama, tokoh masyarakat dari berbagai elemen merupakan pemegang kunci utama untuk tercapainya persatuan dan terjalinnya persaudaraan bersama anak-anak bangsa Indonesia,” katanya.

Zefanya berharap, seminar ini dapat mewujudkan kesejahteraan, persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember.(*).