Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang, Wabup Jember: Harus Dipraktikkan

IMG 20191111 WA0143 e1573526045855
Wakil Bupati Jember, Drs KH Muqit Arief, menerima penghargaan peringkat terbaik pertama dalam penggunaan bahasa media luar ruang tahun 2019, di Studio 2 Stasiun TVRI Jawa Timur, Surabaya, Senin (11/11/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Meski pada dasarnya diraihnya predikat terbaik dalam oenggunaan bahasa media luar ruang, merupakan sebuah kebanggaan bagi Pemerintah Kabupaten Jember dan masyarakatnya, namun penghargaan itu tidak seharusnya hanya menjadi kebanggaan semata. Wakil Bupati Jember, Drs KH Muqit Arief, berharap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita harus tanamkan kebanggaan. Tidak hanya bangga, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bahasa lisan dan tulisan, di dalam ataupun di luar ruangan,” pesan Wabup Muqit Arief, terkait diterimanya Penghargaan peringkat terbaik pertama dalam penggunaan bahasa media luar ruang tahun 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Jember, di Studio 2 Stasiun TVRI Jawa Timur, Surabaya, Senin (11/11/2019).

Bacaan Lainnya

Pemkab Jember berhasil meraih penghargaan terbaik pertama dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur ini untuk kategori lembaga pemerintahan. Selain itu, Kabupaten Jember juga meraih peringkat kelima untuk kategori pendidikan, yang diraih oleh SDN Jember Lor 01 Jember.

“Ini adalah sebuah penghargaan setelah melalui seleksi penilaian tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar untuk media luar ruang di Kabupaten Jember,” terang wabup.

Dalam hal penggunaan bahasa Indonesia, dikatakan wabup, membanjirnya bahasa asing membuat Pemerintah Kabupaten Jember terus berusaha untuk mempertahankan eksistensi Bahasa Indonesia. Upaya itu dilakukan, karena Bahasa Indonesia memiliki banyak makna dan fungsi. Bukan hanya sebagai komunikasi, tetapi juga memiliki makna politik untuk persatuan bangsa.

Di Indonesia, terdapat 718 bahasa daerah, yang menurut wabup, keberagaman ini memerlukan bahasa penyambung untuk menjembatani dari seluruh suku yang ada. Sebab itu, penguasaan dan penggunaan Bahasa Indonesia menjadi sangat penting.

Pemerintah Kabupaten Jember sendiri berusaha keras, bagaimana eksistensi bahasa Indonesia terus dipertahankan dan dikembangkan di semua lembaga-lembaga yang ada di Kabupaten Jember. “Semua pihak harus sadar bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Kita harus bangga kepada bahasa kita sendiri. Jangan sampai kita lebih bangga kepada bahasa asing,” pesannya lagi.

Perjuangan kemerdekaan pun, lanjut Wabup, salah satu yang dicetuskan adalah berbahasa satu Bahasa Indoensia. Karena itu, semua pihak sebisa mungkin berusaha mengedepankan Bahasa Indonesia. “Jadi, dalam tulisan di ruang publik ditulis Bahasa Indonesia, kemudian bahasa asing,” katanya.

Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Drs. Abdul Khak, M, menjelaskan, pemberian informasi kepada publik harus mengutamakan Bahasa Indonesia, kemudian diberikan bahasa asing. Penggunaan bahasa untuk publik ini dimaksudkan, agar orang lain juga akan belajar bahasa Indonesia.

“Orang juga akan belajar menggunakan bahasa kita, mengerti apa Bahasa Indonesia, dan dengan bahasa laiinnya,” terangnya.

Sebagai generasi penerus kemerdekaan, lanjut Abdul Khak, harus menghargai para pahlawan yang memperjuangkan sumpah pemuda. “Mari bersama-sama memuliakan bahasa negara kita,” imbaunya. (*)

Pos terkait