Mengenang Letkol Moch Sroedji, Komandan Brigade III Damarwoelan yang Gugur di Karang Kedawung

IMG 20200208 114030

Gerakan Wingate (Wingate Action) oleh pasukan Brigade III Damarwoelan Divisi I T.N.I. Jawa Timur dimulai dari daerah Blitar ke daerah Lumajang – Klakah – Jember.

Sebagian pasukan di bawah pimpinan Magenda melanjutkan perjalanan sampai Bondowoso. Sedang pasukan di bawah pimpinan Kapten Sudarmin dan Kapten Bintoro dari ALRI menuju ke Banyuwangi.

Bacaan Lainnya

Wingate Action yang dilaksanakan pasukan Brigade III Damarwoelan ini berlangsung selama 51 hari dengan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 500 km.

Sepanjang perjalanan, Brigade Brigade III Damarwoelan Divisi I T.N.I. Jawa Timur menghadapi banyak pertempuran. Puncak pertempuran terjadi pada 8 Februari 1949 di Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari, Jember.

Dalam pertempuran ini Letkol Moch. Sroedji gugur, setelah berhari-hari bertahan dari gempuran dan kejaran tentara Belanda dari Infateri XXIII K.N.I.L bersama pasukan dari unsur pribumi, Cakra.

Bersama Letkol Moch. Sroedji, gugurnya juga Perwira Kesehatan merangkap Residen Militer Besuki, Letkol dr Soebandi, serta Kepala Desa Karang Kedawung, Abdul Amin dan 16 warga sekitar. Versi catatan Belanda, anggota TNI yang gugur sebanyak 28 orang.

Jenazah Letkol Moch. Sroedji dikebumikan di Pemakaman Umum Kreongan dan Letkol dr Soebandi yang jenazahnya sudah dikuburkan masyarakat di tengah sawah, kemudian dipindahkan ke TMP Patrang.

Sementara untuk mengenang peristiwa yang menewaskan dua orang pimpinan Brigade III Damarwoelan itu, serta kepala desa Karang Kedawung dan warga setempat, dibekas tempat terjadinya pertempuran dibangun sebuah monumen.

Pembuatan monumen itu dimaksudkan sebagai penanda atas terjadinya pertempuran di tempat itu pada 8 Februari 1949.(*).

Sumber; Buku “Letkol Moch Sroedji, Jember Masa Perang Kemerdekaan”

Pos terkait