Kurangi Pencemaran Lingkungan, Bupati Jember Gunakan Besek untuk Bungkus Daging Qurban

IMG 20190810 WA0134 e1565523305815
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, memanfaatkan besek produksi perajin anyaman bambu asal Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Sakib, ini untuk wadah daging qurban pengganti kantong plastik.

< Bupati Jember, dr. Faida. MMR, memanfaatkan besek produksi perajin anyaman bambu asal Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Sakib, ini untuk wadah daging qurban pengganti kantong plastik.[/caption]

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Pemanfaatan bungkus berbahan alami atau yang mudah diurai tanah, sudah menjadi keharusan untuk dilakukan. Mengingat, penggunaan kantong berbahan plastik yang sulit dicerna tanah, saat ini sudah sedemikian tinggi.

Tingginya penggunaan kantong berbahan plastik seperti sekarang ini, semakin meningkatkan ancaman terhadap kelestarian lingkungan. Sebab itu, penggunaan bungkus berbahan plastik untuk keperluan sehari-hari, sudah saatnya mulai dihindari.

Nah, berkaitan dengan upaya menghindari penggunaan bungkus berbahan plastik ini, Pemerintah Kabupaten Jember tahun ini menggunakan besek sebagai bungkus daging qurban. sebagai langkah ramah lingkungan.

“Biasanya dalam pemotongan hewan qurban banyak menggunakan kantong plastik atau kresek. Kali ini dicoba dengan menggunakan besek yang ramah lingkungan,” ujar Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, usai sholat Idul Adha di Masjid Jamik Al Baitul Amin Jember, Minggu (11/8/2019).

Besek yang digunakan untuk wadah daging qurban ini, merupakan produksi perajin anyaman bambu, asal Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Sakib. “Kemarin pesan tiga ribu, sehingga bisa memberdayakan ekonomi kerakyatan di Jember,” ungkapnya.

Bupati mengatakan, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik atau kresek, utamanya kresek hitam, sudah saatnya masyarakat beralih ke bungkus berbahan alami. Karena kresek warna hitam mengandung zat karsinogen.

“Kami harapkan tidak ada lagi yang menggunakan tas kresek hitam untuk qurban maupun bungkus makanan,” imbaunya. (*).