Terancam Ditunda, Pelaksanaan Pilkades Serentak Menunggu Evaluasi Satgas Covid-19

20210630 213127 e1625069160618
Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi berasama.Satgas-19 dan jajaran dinas terkait, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (30/06/2021)

Jember.LONTARNEWS.COM. Apabila kasus penularan Covid-19 di Jember yang saat ini mengalami peningkatan tidak segera mereda, bisa jadi pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang rencananya digelar pada 30 Agustus 2021, akan mengalami penundaan. Adanya potensi dilakukannya penundaan terhadap pelaksanaan pilkades serentak ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi yang berlangsung di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (30/06/2021).

Hanya saja, untuk menentukan tetap digelar tidaknya pelaksanaan pilkades sesuai dengan yang direncanakan, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Jember akan terus melakukan evaluasi terhadap setiap perkembangan yang terjadi. “Kalau masih zona merah, kami tunda,” ujar Bupati Jember Hendy Siswanto, saat Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi bersama Satgas Covid-19 dan dinas terkait.

Bacaan Lainnya

Bupati menyampaikan, bahwa anggaran untuk pelaksanaan pilkades sangat terbatas, khusunya untuk petugas Covid-19. Sebab itu, kalau sekiranya memang tidak memungkinkan, bupati menyarankan, tidak perlu memaksakan diri.

“Mending kita tidak memaksakan diri, karena Covid-19 ini sendiri tidak tahu penyebarannya sejauh mana. Jadi lebih baik kita antisipasi,” pesannya.

Bupati sendiri mengaku, dalam satu minggu kedepan, pihaknya akan melihat perkembangan penyebaran virus ini. “Kami akan turun ke desa-desa untuk memberikan edukasi, supaya masyarakat dalam melakukan perniagaan tidak keluar dari desanya,” jelasnya.

Pernyataan yang nyaris sama juga disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemasdes) Jember, Adi Wijaya. Menurutnya, bahwa digelar tidaknya pelaksanaan pilkades sebagaimana yang sudah direncanakan, masih menunggu hasil evaluasi bupati sebagai Ketua Satgas Covid-19.

“Jika kondisinya memang tidak memungkinkan, kita akan mengikuti rekomendasi Satgas,” jelas Adi Wijaya.

Oleh karena itu, untuk memastikan apakah pilkades tetap dilaksanakan sesuai jadual yang sudah dibuat atau tidak, Adi mengaku akan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19. “Jika memang kegiatan ini berpengaruh (menyebarkan virus), maka saya ijin untuk berkomunikasi dengan jajaran pimpinan. Apakah kegiatan ini sesuai jadual atau perlu dilakukan penundaan,” imbuhnya. (jon).

Pos terkait