Jember.LONTARNEWS.COM. Apabila ada kendala untuk biaya pendidikan bagi anak yatim, yatim piatu serta duafa, Pemerintah Kabupaten Jember bertanggung jawab untuk membiayainya. Semua anak usia sekolah, baik yatim, yatim piatu, serta duafa, harus tetap bisa sekolah.
“Jangan ada anak-anak putus sekolah karena alasan biaya,” seru Bupati Jember, dr. Faida, MMR, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan SMK SAHI (Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia), di Yayasan Assalam Desa Sidomukti, Mayang, Minggu (23/08/2020).
Bupati meminta komitmen warga Kecamatan Mayang, untuk terus menggapai pendidikan yang lebih baik. “Bapak-bapak, ibu-ibu. Janji ya !, anaknya harus sekolah minimal sampai SMA SMK. Janji ya !, anak-anaknya tidak putus sekolah,” pinta bupati.
Peletakan batu pertama pembangunan SMK SAHI, selain dihadiri puluhan tokoh masyarakat dan warga sekitar, juga dihadiri Ketua Dewan Pembina SAHI, DR. Hj. Siti Ma’rifah, SH., MH., MM. Pada kesempatan itu juga disampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Jember sangat penduli terhadap pembangunan sumber daya manusia.
(Komitmen itu bisa dilihat dari program yang dijalankan. Di bawah kepemimpinan dr. Faida, MMR., dan Drs. KH. A. Muqit Arief, Pemerintah Kabupaten Jember, telah memberikan beasiswa kepada sekitar 12.500 mahasiswa, termasuk bantuan kepada ribuan pelajar tingkat sekolah menengah atas.
Ketua Dewan Pembina SAHI, DR. Hj. Siti Ma’rifah, SH, MH, yang hadir pada acara itu, menyatakan pentingnya sekolah-sekolah berdiri di daerah yang belum memiliki sarana pendidikan yang cukup. Menurutnya, SMK SAHI yang didirikan di Kabupaten Jember merupakan yang pertama di Indonesia.
Sekolah dengan jurusan pertanian dan perkebunan ini dimulai dari Kabupaten Jember. “Mudah-mudahan sekolah ini dimanfaatkan dengan baik dan dukungan dari Pemkab Jember juga sangat penting bagi seluruh masyarakat untuk keberlangsungan SMK SAHI,” harapnya.(*).