Ajak Masyarakat Pahami Pesan Moral yang Ada dalam Al Qur’an

IMG 20190522 WA0152 e1558505556876
Wakil Bupati Jember, Drs. KH. Muqit Arief, dalam acara Khotmil Qur'an dan Pengajian memperingati malam Nuzulul Qur'an, Ramadhan 1440 H, di Masjid Sunan Kalijogo Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa (21/5/2019).
Wakil Bupati Jember, Drs. KH. Muqit Arief, dalam acara Khotmil Qur’an dan Pengajian memperingati malam Nuzulul Qur’an, Ramadhan 1440 H, di Masjid Sunan Kalijogo Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa (21/5/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Wakil Bupati Jember, Drs. KH. Muqit Arief mengajak untuk betul-betul memahami pesan moral yang tertuang dalam Al-Qur’an. Ajakan ini disampaikan, menyusul semakin memanasnya situasi politik dan menipisnya rasa kebersamaan di kalangan anak bangsa.

“Kebersamaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu sikap arif, sikap bijaksana, toleransi, keterbukaan diantara kehidupan horizontal itu menjadi sangat penting sekali,” tutur Wabup Muqit Arief, pada ceramah umum keagamaan dalam acara Khotmil Qur’an dan Pengajian memperingati malam Nuzulul Qur’an, Ramadhan 1440 H, di Masjid Sunan Kalijogo Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa (21/5/2019).

Pada kegiatan yang digelar Ma’had Al-Jami’ah IAIN Jember ini, Wabup juga mengatakan, penyelenggaraan kegiatan Nuzulul Qur’an dengan tema Kebersamaan dalam Keragaman adalah kegiatan pembekalan yang sangat penting untuk generasi muda.

“Jhususnya di lingkungan IAIN Jember. Karena tidak semua orang itu bisa hidup nyaman, hidup bersama dalam keberagaman,” ungkapnya.

Direktur Ma’had, Ustadz Fathur Rahman, M.Syu, pada kesempatan itu menyebut berkumpulnya santri mahad dan pengurus yang berjumlah 717 dalam peringatan nuzulul Quran ini sebagai ‘people power’ ala santri. “Kegiatan ini bisa disebut ‘people power’ ala santri, karena besok selain pengurus, santri akan mulai boyong pulang ke kampung halaman sampai tanggal 26,” terangnya.

Kepada para santri Fathur Rahman juga berpesan untuk tidak bosan (berhenti) mencari ilmu. “Jangan berhenti mondok meskipun harus keluar dari ma’had, karena di pondok adalah belajar tanpa ada jeda.”

Rektor IAIN diwakili Dr. KH. Hefni Zein menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh Wakil Bupati Jember kepada IAIN Jember. “Mulai masa perintisan, pengembangan hingga saat ini. Mudah-mudahan kerjasama dan persaudaraan ini tetap berlanjut hingga akhir zaman,” ujarnya.

Hefni Zein dalam kesempatan itu menjelaskan tentang visi dan misi pengembangan IAIN Jember sebagai pusat kajian Islam Nusantara yang berbasis pesantren. Perguruan tinggi saat ini, melirik model pesantren sebagai pola pembinaannya.

“Karena ada yang unik dan khas. Di pesantren punya asasul khomsah yang menjadi keunggulan pesantren dan akan diterapkan pada mahasiswa,” ungkapnya.

Asasul khomsah yang pertama adalah keikhlasan dalam menghilangkan kebodohan, kedua kesederhanaan, ketiga kemandirian, keempat persaudaraan, terakhir adalah kebebasan. (*).