dr. Faida. MMR: Jadi Bupati Agar Bisa Menolong Lebih Banyak Masyarakat

IMG 20190426 WA0224 e1556339230938
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan di Ruang Kuliah Terpadu IAIN Jember, Jumat (26/4/2019).
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan di Ruang Kuliah Terpadu IAIN Jember, Jumat (26/4/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Lahir dengan kodrat sebagai perempuan tidaklah berarti tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat luaa. Perempuan tidak harus meninggalkan kodratnya untuk melakukan sesuatu bagi kepentingan banyak orang.

Salah satu contohnya adalah Bupati Jember, dr. Faida. MMR. Perempuan yang berlatar belakang dokter ini sengaja memutuskan untuk memasuki dunia politik dengan mengikuti Pemilihan Bupati Jember tahun 2015 dan berhasil.

Harapannya, dengan menjadi bupati, setidaknya akan bisa menolong lebih banyak orang. “Menjadi Bupati Jember karena dapat menolong lebih banyak masyarakat, khususnya perempuan,” ungkap Bupati Faida, menjawab pertanyaan peserta dialog, saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan di Ruang Kuliah Terpadu IAIN Jember, Jumat (26/4/2019).

Dijelaskan bupati, perempuan memiliki perannya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, perempuan perlu berdaya agar tidak menjadi beban berat.

Dalam dialog yang mengangkat tema Peranan Perempuan dalam Pembangunan itu, bupati mengatakan perempuan dan laki-laki memiliki peran masing-masing. Perempuan dan laki-laki harus menjadi diri sendiri dengan mengambil peran dan mengasah diri agar  bermanfaat dalam membantu diri sendiri dan orang lain.

Kata bupati, perempuan di Indonesia jika tidak diberdayakan sama sekali, maka hanya akan menjadi beban dan tanggungan saja. “Padahal perempuan juga bisa mandiri tanpa perlu meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu,” terangnya.

Di Jember, lanjutnya, peran perempuan dalam pemerintahan didorong dan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki. “Perempuan hanya perlu diberi kesempatan untuk pendidikan dan berkarya,” tandasnya.

Saat ini, di Jember lebih banyak lagi perempuan yang menjabat sebagai kepala dinas, sekretaris maupun kepala bidang. “Regulasi tidak membatasi perempuan untuk berkarya. Dan, secara manajerial, kompetensi yang menentukan apakah mereka layak atau tidak,” ujarnya.

Di Jember, pemerintah juga menggelar kegiatan yang diangkat khusus untuk para perempuan. Seperti asuransi kesehatan bagi ibu hamil, job fair khusus perempuan dan difabel.

Dialog kebangsaan digelar oleh LPP RRI Jember. Peserta dialog dari berbagai kalangan pendidikan, baik perguruan tinggi maupun seklah menengah atas di Kabupaten Jember. (*)